Kamimenggunakan beberapa tipe bahan finishing, diantaranya: 1. Melamine. Bahan finishing ini cocok untuk produk mebel minimalis karena sifatnya mampu menutupi pori-pori kayu secara maksimal sehingga harapannya kesan modern lebih terasa. 2. NitroCellulose (NC) Kami biasanya menyebutnya dengan NC. Biasanya kami gunakan untuk produk mebel ukiran HomeArticlesJenis Jenis Finishing Pada Furniture Jenis Jenis Finishing Pada Furniture Apabila kita ingin membuat furniture sendiri atau dengan model custom, kita juga harus mengetahui jenis finishing apa yang cocok dengan furniture yang kita buat atau yang kita inginkan. Berikut ini adalah Jenis Jenis Finishing Pada Furniture yang merupakan proses terakhir dalam pembuatan furniture-furniture 1. Finishing Melamic Melamic adalah sejenis pelitur, yaitu cairan yang disemprot sebagai pelapis luar furniture dan melamic termasuk dalam pelapis yang berbentuk transparan atau clear finishes. Pelapis ini mampu menutup permukaan kayu sehingga pori – pori kayu tidak terasa, keunggulannya urat kayu tetap terlihat, sehingga furniture yang menggunakan finishing melamic akan tetap terlihat natural dan tampak mewah. Jenis finishing melamic ada 2 yaitu dof dan mengkilap glossy. 2. Finishing Duco Cat duco mempunyai banyak pilihan warna. Dari warna pastel, natural, maupun warna-warna yang mencolok. Cocok untuk furniture modern, minimalis dan juga furniture anak. Harganya relative mahal dan bila sudah dicat, serat asli tidak bisa dikembalikan lagi. Dapat diaplikasikan dengan spray semprot atau menggunakan kuas. Hasil tampilan duco berkesan mewah, anda dapat memilih beberapa warna yang sesuai dengan selera anda. Warna yang sering digunakan biasanya putih glossy. Dengan duco anda akan mendapatkan nuansa furniture yang modern, kelebihannya jika anda bosan dengan warna yang ada, anda dapat dengan mudah mengecatnya dengan warna lain. Kelemahan duco adalah baunya cukup tajam, ada baiknya anda tidak terlibat dalam proses finishing ini. 3. Laminasi laminated Selain finishing duco dan melamic, anda dapat memilih jenis finishing berbentuk laminasi laminated seperti HPL High Preassure Laminated dan Venner. Jenis laminasi ini akan ditempel pada permukaan furniture anda. Kelebihan jenis laminasi ini adalah anda dapat memilih berbagai macam tipe tekstur. Kelemahannya dalam waktu yang lama laminasi ini dapat mengelupas, terlebih jika sering terkena air dan udara lembap. 4. PU PolyUrethane Lebih awet dibandingkan dengan jenis finishing Melamic dan lebih tebal lapisan filmnya. Bahan finishing membentuk lapisan yang benar?benar menutup permukaan kayu sehingga terbentuk lapisan seperti plastik. Memiliki daya tahan terhadap air dan panas sangat tinggi. Sangat baik untuk finishing produk outdoor, kusen dan pintu luar atau pagar. Proses pengeringannya juga menggunakan bahan kimia cair yang cepat menguap. 5. Politur Bahan dasar finishing ini adalah Shellac yang berwujud serpihan atau batangan kemudian dicairkan dengan alkohol. Anda juga bisa memperolehnya dalam bentuk siap pakai sudah dicampur alkohol pada proporsi yang tepat. Di sini alkohol bekerja sebagai pencair solvent. Setelah diaplikasikan ke benda kerja, alkohol akan menguap. Aplikasi dengan cara membasahi kain sebaiknya yang mengandung katun dan memoleskannya secara berkala pada permukaan kayu hingga mendapatkan lapisan tipis finishing film pada permukaan kayu. Semakin banyak polesan akan membuat lapisan semakin tebal. Jadi tipe finishing apa yang kira – kira cocok untuk perlengkapan furniture anda? Create an account to expedite future checkouts, track order history & receive emails, discounts, & special offers Register
Melapisikayu dengan cat water based. Finishing kayu tahan air yang dilakukan di sini adalah menggunakan produk cat water based cat air untuk kayu dengan finishing close pore. Pilih warna natural transparan dan lakukan finishing bisa menggunakan kuas atau alat semprot. Aplikasikan cat kayu tahan air ini sesuai cara pemakaian yang tertera pada
Mengetahui karakteristik kayu eboni dapat membantu anda menentukan cara finishing yang tepat. Cara Finishing kayu eboni perlu anda lakukan agar kayu eboni lebih awet digunakan. Selain itu, cara finishing kayu eboni juga membantu anda mendapatkan tampilan kayu eboni yang lebih menarik. Indonesia terkenal sebagai penghasil jenis kayu eksotik. Sebut saja jenis kayu eksotik dari Indonesia seperti kayu sonokeling, kayu ulin, kayu jati dan tidak ketinggalan kayu eboni. Siapa yang belum mengenal kayu eboni? Kayu ini cukup langka jadi tidak heran jika mungkin Anda belum pernah melihatnya. Baca Juga inspirasi rumah dengan pemilihan warna cat plafon ruang tamu yang sesuai Walaupun belum pernah dilihat atau menyentuh kayunya langsung, tidak ada salahnya untuk mengetahui bagaimana cara finishing yang dilakukan pada kayu eboni. Mari kita kenali dulu seperti apakah tampilan eksotik dari kayu eboni dan asal usulnya. Karakteristik Kayu Eboni Kayu eboni merupakan kayu hitam yang berasal dari SUlawesi. Pohon eboni sendiri bernama biologi Diospyros celebica dan merupakan tumbuhan endemik di Sulawesi. Bentuk dari pohonnya adalah lurus dan tegak, ketinggiannya bisa mencapai 40 meter dengan diameter 1 meter. Kulit batang utamanya membentuk alur dan mengelupas kecil kecil dengan warna coklat hitam. Pohon eboni hanya terdapat di Pulau Sulawesi khususnya di hutan primer dan tanah liat atau pasir. Ketinggian tanah setidaknya 600 mdpl. Keindahan dari kayu eboni sendiri membuatnya sudah menjadi bahan ekspor sejak abad ke 18. Peminat dari kayu eboni berasal dari Jepang, Eropa dan Amerika. Kayu yang tidak dilestarikan dan faktor pertumbuhannya yang sangat lambat kini telah masuk di ambang kepunahan. Jadi jika Anda mendapatkan kayu eboni biasanya berasal dari furniture lama dan kini pohon eboni sudah termasuk dalam status rentan. Perlu Anda kenali jenis kayu eboni yang asli yaitu memiliki warna yang gelap dan keutaman. Ciri khasnya terdapat pada belang-belang warna kemerahan. Beberapa eboni memiliki ciri khas dan warna lain yaitu warna dasar putih dengan serat belang warna hitam. Di luar negeri, kayu ini dikenal sebagai Macassar ebony, Coromandel ebony, streaked ebony atau juga black ebony. Walaupun sudah masuk ke dalam proses pengeringan, kayu eboni memiliki masa yang sangat berat melebihi masa air sehingga tidak dapat mengapung. Beberapa olahan kayu eboni adalah furniture, benda ukiran, patung, alat musik, tongkat dan juga kotak perhiasan. Dimanakah Kayu Eboni Bisa Digunakan? Walaupun kayu eboni dapat digunakan baik dalam dan luar ruangan namun penting untuk memutuskan manakah yang akan Anda pilih. Pada dasarnya kayu eksotik seperti eboni ini memberikan hasil terbaik untuk decking, garden furniture dan proyek lainnya yang akan menampilkan luas keindahannya. Kayu ini sangat keras, tahan terhadap perubahan cuaca dan tidak akan memiliki masalah biologi seperti jamur, lumut dan masalah lainnya. Sisi lainnya adalah karena kayu ini bersifat padat maka menimbulkan minyak dengan cepat. Perlu persiapan yang hati-hati dengan pernis atau cat. Pastikan persiapan yang dilakukan memberikan adhesi yang baik sehingga mencegah permukaan kayu tidak menyerap lapisan bahan finishing. Banyak sekali minyak yang dihasilkan kayu keras seperti eboni tidak dapat ditembus oleh lapisan vernis. Produk cat biasa seperti shellac tidak dapat diaplikasikan begitu saja karena tidak akan meresap ke dalam pori kayu. Selain persiapan, faktor yang perlu diperhatikan adalah perlindungan yang diberikan oleh bahan finishing. Cat harus memberikan perlindungan khususnya terhadap perubahan cuaca dan sinar UV. Sinar UV sangat berpotensi untuk merusak warna kayu hingga berubah menjadi patina. Cara Mengamplas Kayu Eboni Pengamplasan adalah kunci dari finishing terbaik khususnya kayu eboni yang dimanfaatkan sebagai lantai. Jika Anda ingin menggunakan lantai kayu eboni bekas sangat penting untuk menghilangkan jejak lapisan cat yang lama khususnya cat yang berbahan minyak. Cat tersebut akan menghalangi lapisan cat baru untuk menyerap. Pengamplasan lantai kayu eboni dapat dimulai dari grit 120 atau 150. Anda wajib menggunakan hand sander atau mesin amplas karena permukaan kayu ini sangat keras. Butuh berhari-hari jika Anda akan mengamplas area yang luas pada permukaan kayu yang sangat keras ini. Jika menggunakan kertas amplas yang terlalu halus maka akan menghalangi pori menjadi terbuka. Kesulitan yang akan muncul adalah lapisan cat akan sulit menembus dan warna yang dihasilkan tidak konsisten. Proses pengamplasan harus diulangi beberapa kali hingga berubah menjadi halus. Arah pengamplasan harus benar agar tidak muncul tanda aneh seperti pusaran, goresan dan pola yang aneh. Perlu diketahui juga kayu eboni yang akan digergaji atau di amplas akan menghasilkan serbuk yang mudah terbakar dan beracun yang dapat melayang di udara selama beberapa hari. Karena tingginya toksisitas kayu hitam dalam bentuk bubuk, penggunaannya dalam pekerjaan konstruksi memerlukan sertifikasi pemerintah di beberapa negara Asia Selatan. Ada banyak jenis produk finishing yang memberikan berbagai macam hasil tampilan berbeda mulai dari sedikit berwarna dan benar-benar buram. Warna yang lembut hingga warna yang tajam bisa Anda pilih untuk finishing kayu eboni. Anda harus memilih warna ini sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan bahan finishing yang ada di pasaran. Ketika menilik dari bahan cat maka sebut saja cat berbahan solvent, cat berbahan air, cat polyurethane yang menghasilkan transparan dan bahan nitrocellulose. Di antara bahan tersebut Anda akan disediakan berbagai pilihan warna yaitu diantaranya adalah warna natural dan transparan. Tampilan natural berfungsi memberikan pigmen pada kayu yang artinya Anda akan memberikan warna seperti warna kayu jati, warna mahoni, warna oak, walnut dan lain sebagainya. Hasil warna yang diberikan tersebut berasal dari bahan cat yang disebut wood stain. Sedangkan untuk finishing transparan Anda tidak perlu menggunakan wood stain atau pigmen apapun. Lapisan yang diberikan adalah pernis, namun untuk menjaga minyak kayu yang naik maka sanding sealer sebagai cat dasar kayu perlu diaplikasikan. Dilihat dari kedua pilihan ini maka hasil finishing transparan lebih cocok diaplikasikan pada kayu eboni. Tanpa adanya aplikasi pigmen atau warna natural apapun, kayu sudah memiliki warna dasar yang eksotis. Tugas Anda adalah untuk mengawetkan tampilan tersebut dan menjaganya agar lebih tahan lama. Hasil transparan yang bisa bertahan lama di antara berbagai jenis bahan cat di atas, cat berbahan dasar air lebih baik dipilih. Cat berbasis air tidak mengandung bahan logam berat yang akan mengubah tampilan transparansi menjadi buram atau menguning. Sheen Level untuk Kayu Eboni Tingkat kilau pada furniture disebut sebagai sheen level, dan inilah yang akan mengubah tampilan seluruh produk kayu. Cara kerjanya adalah memantulkan cahaya yang datang ke penglihatan manusia. Tergantung dengan sudut dan permukaan kayu serta jenis cat yang digunakan. Tampilan lantai kayu yang mengkilap akan memberikan tampilan yang anggun dan berkelas. Selain itu tampilan mengkilap dipilih untuk menyelimuti furniture yang digunakan di luar ruangan. Hal ini dilakukan karena berhubungan dengan perlindungan. Cat yang mengkilap dengan sheen level tinggi disebut dengan glossy, tingkat kilaunya dimulai dari angka 70% hingga 95%. Level yang lebih tinggi lagi disebut dengan mirror karena akan memantulkan cahaya sangat keras. Keunggulan dari tampilan gloss adalah mampu menyamarkan goresan yang muncul. Jadi sedikit kerusakan tidak akan terlalu terlihat pada sheen level ini. Pantulan cahaya pada tingkat ini cukup tinggi, syarat utama untuk mendapatkannya adalah permukaan kayu harus benar-benar rata. Disisi lain Anda juga bisa memilih tampilan matte, matte berada di angka di bawah 19% hingga 10%. Artinya matte berlawanan dengan gloss yang tidak dapat memantulkan cahaya karena tidak memiliki daya pantul yang tinggi. Finishing matte ini hanya cocok diaplikasikan pada furniture atau olahan kayu eboni yang digunakan di dalam ruangan. Karena cat dengan tampilan ini tidak dapat menahan goresan, Anda perlu merawatnya dengan baik sehingga tidak muncul goresan atau kerusakan yang lain. Walaupun tampilannya yang tidak tahan goresan, cat yang digunakan tetap memberikan perlindungan yang sama. Mulai dari panas, kelembaban dan masalah dari jamur atau rayap. Jadi tidak masalah jika Anda memilih tampilan matte untuk kesan natural yang didapatkan. Cara Merawat Furniture Kayu Eboni Lapisan akhir yang diaplikasikan pada kayu biasanya terdiri dari beberapa kategori produk yaitu wax, oil, dan cat berpigmen dan transparan. Wax digunakan untuk memoles kayu sehingga hasilnya tetap transparan dan kini banyak bahan poles lainnya yang bisa digunakan. Oil adalah bahan finishing yang akan meresap kedalam pori kayu mirip wax cara kerjanya dan lebih cair. Sedangkan cat berpigmen atau transparan adalah plitur dan pernis. Hasil akhirnya memberikan lapisan coating yang memberikan perlindungan dari luar. Secara umum, jika kayu eboni telah dipersiapkan dengan baik maka produk apapun bisa lebih mudah diaplikasikan. Cat memiliki ketahanan yang lebih kuat dan tahan lama sementara wax atau oil perlu proses aplikasi berkala tentu saja termasuk perawatan. Sedangkan lapisan cat yang sudah lama digunakan akan muncul retak atau kerusakan yang mengharuskannya dilapisi ulang. Jadi bahan finishing apapun yang Anda pilih pada masanya akan tetap mengalami kerusakan. Wax dan oil sebaiknya digunakan untuk furniture dalam ruangan karena ketidaktahanannya terhadap panas dan akan membuat kayu menyerap air hujan dengan mudah. Sedangkan lapisan cat yang membentuk coating digunakan untuk furniture outdoor yang akan memberikan lapisan film lebih kuat. Cara paling mudah adalah Anda menggunakan lapisan cat transparan untuk kayu eboni baik pada furniture dalam ruangan atau luar ruangan. Selanjutnya Anda bisa melakukan perawatan setiap satu bulan atau semampu Anda dengan bahan poles. Cara ini akan lebih membuat lapisan coating lebih awet dimana durabilitas dan perawatan berjalan bersamaan. Rekomendasi Untuk AndaPemilihan Warna Cat Kayu yang Tepat Menyesuaikan dengan Gaya RumahStandar Cara Pemilihan Meja Belajar Aman dan Ramah LingkunganPemilihan Cat Lantai Kayu Merbau untuk Perlindungan MaksimalTips Memilih Kursi Sofa Ruang Keluarga Gaya Kontemporer yang TepatKetahui Bagaimana Caranya Tepat Memilih Gaya Meja TV MinimalisPernis Kayu Terbaik untuk Finishing Window Seat Gaya KlasikPilihan Menarik LainnyaFinishing Kayu Biovarnish untuk Furniture Cafe Tampil Retro yang UnikMengenal Aneka Jenis Mebel Gaya Minimalis dan Cara FinishingnyaBerkreasi dengan Warna Meja Sudut Skandinavia Cocok untuk LebaranTampilan Furniture Gaya Retro Vintage dengan Cat Kayu Biovarnish4 Ciri Khas Furniture Skandinavian hingga Tahapan FinishingnyaTampilan Warna Patina pada Furnitur Kayu dengan Cat Water BasedCara Mengecat Furniture Kayu untuk Ruangan Tampak IndustrialPernis Kayu yang Tepat untuk Memperindah Desain ScandinavianTips Praktis Memanfaatkan Meja Bundar untuk Menghemat RuanganFurniture Baroque Ciri-Ciri, Pilihan Kayu dan Finishing yang TepatMau Furniture Berkesan Tua? Ikuti 3 Teknik Finishing Kayu Rustic IniCat Kayu Terbaik untuk Mix & Match Desain Mid Century di Indonesia Penjelasan Tahap Finishing pada meja kayu adalah dengan cara diberi plitur dan diberi cat agar terlihat mengkilap. Itulah tadi jawaban dari finishing pada produk meja kayu adalah dengan, semoga membantu. Kemudian, Buk Guru sangat menyarankan siswa sekalian untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu dengan penjelasan jawaban dan pembahasan yang Setiap bekerja dengan proyek kayu terutama furniture, Anda pasti dihadapkan dengan keputusan finishing menggunakan pernis kayu atau jenis cat lainnya. Penggunaan bahan finishing ini penting untuk hasil akhir maksimal. Mengingat pentingnya penggunaan pernis untuk finishing, sangat penting mengenal jenis pernis agar tidak salah menentukan saat akan melakukan finishing. Secara umum, definisi dari pernis adalah lapisan film yang berfungsi melindungi furniture dari jamur dan serangga. Pernis dan cat, walau memiliki fungsi yang mirip sama namun memiliki banyak perbedaan. Salah satunya yaitu, warna pernis kayu lebih transparan sehingga warna asli dari permukaan kayu akan terlihat dan hasilnya mengkilap. Berbeda dengan prinsip cat yang memiliki warna solid sehingga menutup warna kayu secara utuh. Semua jenis pernis pada dasarnya terbuat dari komponen yang sama dengan cat. Pernis kayu yang sudah diaplikasikan dan kering akan membentuk permukaan keras, mengkilap dan film transparan. Walaupun saat ini ada juga yang dimodifikasi menjadi tinted sehingga memiliki jenis hues dan sheen level. Pada pernis tradisional, bahannya terbuat dari kombinasi antara drying oil, resin dan juga thinner atau solvent. Belakangan, mulai berkembang pernis dengan kandungan air yang lebih ramah lingkungan dan ramah dengan kesehatan. Biasanya hasil akhir dari pernis adalah tampilan glossy. Sedangkan untuk mengurangi tampilan kilapnya pengrajin memanfaatkan matting agent. Tapi kini beberapa produk pernis sudah dimodifikasi sehingga memiliki variasi tampilan kilap. Cara aplikasi pernis kayu untuk berbagai jenisnya juga sama. Alat yang digunakan antara lain adalah kuas, spray gun, roller hingga kain. Masing-masing alat memiliki hasil berbeda-beda, untuk hasil halus tergantung bagaimana Anda menggunakan teknik aplikasi. 6 Jenis Pernis untuk Kayu dan Cara Penggunaannya Saat memilih pernis kayu yang akan digunakan, penting bagi Anda mengetahui informasi mengenai komposisi, keamanan saat aplikasi hingga cara aplikasinya. Untuk mengenali cara aplikasinya, di setiap kaleng pernis tersedia info cara penggunaanya. Setiap jenis pernis juga akan memberikan hasil berbeda-beda. Oleh karena itu mengenali jenis-jenis pernis juga penting sebelum Anda membeli. Berikut ini enam jenis pernis yang sering digunakan. 1. Shellac Banyak orang Indonesia yang mengenal jenis pernis ini sebagai plitur. Diperlukan spiritus untuk melarutkan shellac yang bentuknya kepingan. Orang zaman dahulu sering menggunakannya dengan kain dan teknik aplikasinya disebut dengan french polish. Proses aplikasinya cukup lama karena harus tipis dan berulang. Pernis jenis ini akan memberikan hasil warna transparan yang memperlihatkan serat kayu. Setiap plitur memiliki aksen warna tipis, seperti tinted pernis modern. Hanya, pilihan warna untuk plitur ini terbatas. Pernis shellac kebanyakan digunakan untuk finishing alat musik, meja antik dan yang membutuhkan tampilan high gloss. Salah satu kelemahan pernis kayu adalah bahwa lapisan yang terbentuk tidak tahan terhadap cuaca sehingga kurang cocok untuk finishing furnitur outdoor. 2. Pernis Acrylic Pernis arclic merupakan pernis kayu campuran air atau water based. Memeiliki ciri khas lebih cepat kering dan tidak mengandung atau rendah kandungan kimia berbahaya. Kemampuan dari lapisan filmnya sangat bagus terhadap perubahan cuaca, sinar uv, jadi bisa digunakan untuk furniture dalam dan luar ruangan. Pernis kayu water based bisa juga diaplikasikan pada material selain kayu sehingga lebih disukai para pengrajin kayu. Hasil warnanya bersih transparan dan tidak menyerap ke pori kayu seperti jenis lainnya. Sebagai pernis berpelarut air juga mempengaruhi para pengguna untuk memilih pernis jenis ini. Jika area kerja kotor segera bisa dibersihkan dengan air hangat saja dan seketika furniture yang telah dilapisi pernis jenis ini akan kembali bersih mengkilap tanpa sisa kotoran menempel. Banyak pemula yang menggunakan pernis kayu ini karena mudah diaplikasikan dan kerunggulan-kerunggulan lainnya. 3. Pernis Eksterior Sesuai dengan namanya, pernis kayu ini diciptakan dengan formulasi lapisan coating yang cocok dengan permukaan kayu jika terkena perubahan cuaca terus menerus. Adanya tambahan proteksi terhadap sinar uv membuat pernis ini lebih spesial. Formulasi lain yang diberikan adalah adanya kandungan bahan pengawet sehingga jamur dan rayap tidak bisa merusak kayu. Pernis kayu ini juga membentuk microporus yang membuat kayu mudah “bernapas”. Garden furniture, lantai lobi dan teras sangat disarankan untuk menggunakan pernis eksterior. Lapisan yang terbentuk hampir mirip dengan spar varnish yang banyak digunakan untuk kapal. Salah satu kekurangan pernis esterior ini ada pada proses pengeringan yang begitu lama. 4. Pernis Polyurethane Jenis pernis kayu polyurethane membentuk lapisan film yang sangat keras dan digunakan pada area lantai, dinding atau dek kolam renang. Bagian ruangan yang mudah rusak dan terbuat dari kayu juga membutuhkan pernis jenis ini. Ketahanannya terhadap panas sangat bagus tetapi tetap memberikan tampilan transparan yang kuat. Tampilannya tersedia dalam berbagai pilihan seperti gloss, satun dan juga matte. Tapi disarankan memilih gloss yang lebih tahan gores. Pernis ini tidak bisa meresap ke media aplikasi sehingga membutuhkan cat dasar kayu atau sanding sealer sebelum mengaplikasikannya. Namun, pastikan terlebih dahulu sebelumnya bahwa sanding sealer dan pernis yang digunakan membutuhkan bahan pelarut sama, jika tidak keduanya tidak akan saling menempel dengan kuat. Soal ketahanannya, pernis ini bahkan tahan terhadap beberapa tumpahan cairan mengandung asam, solvent dan bahan kimia lainnya. Jadi sangat aman jika Anda menggunakannya untuk area publik. 5. Pernis Kapal Disebut juga dengan marine varnish atau yacht varnish. Banyak digunakan untuk melapisi dinding kapal. Di bagian ini, di kapal membutuhkan lapisan pernis kuat sehingga air benar-benar tidak bisa menembus ke permukaan kayu. Hasil yang diberikan berupa lapisan coating yang sangat fleksibel sehingga tidak memungkinkan muncul cracking yang akan membuat air mudah meresap. Biasanya tampilannya tidak terlalu mengkilap dan hanya sedikit perlindungan dari sinar uv. 6. Oil varnish Oil varnish adalah jenis pernis yang mengandung resin sintetis dan drying oil seperti tung oil atau linseed oil. Proses pengeringan pernis ini begitu lama tapi hasilnya sangat kuat dan memiliki daya tahan lebih tinggi. Salah satu kelemahan pernis ini ada pada proses aplikasinya yang harus dilakukan berulang sehingga hanya cocok untuk furniture antik yang membutuhkan pemolesan rutin. Anda bisa mengaplikasikan pernis ini dengan kain untuk hasil terbaik. Pernis Kayu Terbaik di Indonesia Anda mungkin akan kebingungan dalam memilih manakah merk pernis kayu terbaik dari keenam jenis tersebut. Setiap jenis masing-masing memiliki keunggulan serta banyak pilihan merek. Untuk segala finishing baik indoor atau outdoor, pernis acrylic adalah pilihan terbaiknya. Pernis acrylic produk Biovarnish yang bisa Anda pilih untuk finishing pada proyek kayu Anda. Kelebihannya pernis ini ada pada kemampuannya membentuk lapisan film yang keras namun fleksibel yan tak perlu dipertanyakan lagi. Anda bisa menggunakan pernis produk Biovarnish untuk segala keperluan finishing kayu. Tersedia Biovarnish pernis kayu kaleng kecil dan besar ukuran 1 kg yang bisa Anda beli. Pernis kayu Biovarnish adalah produk yang sangat direkomendasikan jika Anda ingin proyek finishing simpel dengan kuas. Di Manakah Anda Bisa Membeli Produk Pernis Kayu Terbaik Biovarnish? Jika anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau pemesanan mengenai produk ini, silahkan hubungi HotLine kami via Whatsapp dan telepon di sini HotLine Bio. Atau melaui e-mail Klik Di Sini. Anda dapat membeli seluruh varian produk dari Bioindustries secara online melalui beberapa kanal marketplace kami berikut ini Anda juga bisa membeli seluruh produk dari Bioindustries secara langsung di beberapa service point kami berikut ini Bio Center Yogyakarta Jl. Sidikan 94, Surosutan, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55162 Phone 0274 287 1834 Hp / WhatsApp Klik Di Sini e-mail Klik Di Sini Bio Service Point Jepara Jl. Raya Kudus Km. 9, Ngabul, Tahunan, Jepara, Jawa Tengah 59417 Phone 0291 598992 e-mail Klik Di Sini Bio Service Point Cirebon Jl. Escot Desa Tegalwangi, Weru, Cirebon, Jawa Barat 45154 Phone 0231 320759 e-mail Klik Di Sini Rekomendasi Untuk AndaMengenal 4 Jenis Kayu Langka yang Ternyata Asalnya dari IndonesiaMengenal Jati dan Mahoni, Dua Jenis Kayu untuk Tampilan Furniture MewahMengenal Aneka Jenis Mebel Gaya Minimalis dan Cara FinishingnyaMengenal Berbagai Macam Jenis Ampelas untuk Hasil Finishing HalusKayu Oak Karakter, Jenis-Jenis, Fungsi dan Pilihan FinishingKenali Jenis Kuas Ini Untuk Melancarkan Penggunaan Pernis KayuPilihan Menarik LainnyaDIY Pengertian, Jenis serta Cara Mudah Mengecat Kayu dengan PernisKenali 5 Masalah Tampilan Pernis Berpelarut Solvent dan Solusinya5 Hal Penting yang Harus Diperhatikan DIY dalam Memilih Pernis KayuYuk Kenali 6 Jenis Kayu Solid Mahal dan Finishing TerbaiknyaCara Memilih Pernis Kayu Jati Terbaik serta Aplikasi dan PerawatannyaKumpulan Harga Pernis Kayu Terlengkap dan Tips Memilih Produk Sesuai BujetPengertian Pernis dalam Finishing dan Segala Jenis FungsinyaMacam-Macam Pernis dan Tips Finishingnya pada Furniture Indoor4 Langkah Aplikasi Pernis Water Based Biovarnish untuk Tangga TercepatHarga Terlengkap dan Rekomendasi Pernis Kayu Terbaik Tahun 2021Tips Membedakan Pernis dan Plitur KayuDaftar Harga Pernis Terbaru Semua Merk, Bijaklah Memilih Produk
FinishingMeja Warna Natural dengan Biovarnish Pada tahapan ini ada dua produk yang harus diaplikasikan yaitu Biovarnish sanding sealer dan juga Biovarnish clear coat. Fungsi dari sanding sealer adalah untuk menutup pori meja kayu sehingga clear coat merekat dengan baik. Keduanya diaplikasikan dengan kuas berbulu nilon. Bagaimana cara aplikasinya?

Kayu oak dihasilkan dari pohon oak yang merupakan tanaman dari genus Quercus. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di wilayah yang dingin seperti Amerika, Asia, Eropa, dan Afrika utara. Terdapat ratusan spesies oak yang tumbuh dan dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan. Bagi kita yang tinggal di Indonesia, kayu oak tergolong mahal dan sulit untuk didapatkan. Jika ada ukurannya pun tertentu. Apa yang menarik dari kayu ini sehingga banyak digunakan? Alasan utamanya adalah kayu oak merupakan kayu keras. Baca Juga Karakteristik Pohon Oak di Indonesia dan Fakta Uniknya  Kepopuleran kayu oak sudah mendunia karena tingkat kekerasan yang dihasilkan. Pertumbuhan pohon kayu oak bisa mencapai ratusan tahun yang menandakan semakin meningkatnya kualitas kayu. Sifat kayu oak yang keras dan kuat didukung oleh pori kayu yang cukup besar. Teksturnya yang unik akan memudahkan proses finishing nantinya. Pada saat masih menjadi pohon sering digunakan sebagai tanaman perindang dengan batang dan cabangnya yang sangat kuat. Tingkat kekerasan kayu oak termasuk kelas II dan termasuk kayu yang tahan terhadap serangan jamur atau rayap. Ciri khas dari kayu oak ini adalah memiliki pori besar namun bukan termasuk kayu lunak. Baca Juga 5 Tips Aplikasi Cat Natural Terbaik untuk Hasil Fantastis Kayu Oak Ukuran pori yang lebar tersebut memudahkannya untuk cepat kering apabila terkena cairan atau air hujan. Keuntungan menggunakan pohon yang tumbuh di cuaca dingin adalah memberikan ketahanan tinggi terhadap cuaca dingin dan kelembaban yang tinggi. Disisi lain, kayu oak memiliki kelemahan terhadap panas matahari. Cuaca yang panas akan membuat kayu bengkok karena mengalami penyusutan yang drastis. Maka tidak baik untuk menggunakan perabotan dari kayu oak luar ruangan atau sering terkena panas matahari. Baca Juga Buat Tampilan Meja Bar Natural Eksotis Melalui Finishing Cepat dengan Biovarnish Proses pengolahan kayu oak cukup sulit mengingat kemudahannya untuk retak. Setelah Kayu menjadi kering, proses pemotongan harus dengan pisau gergaji yang tajam jika tidak akan menimbulkan retak. Apabila timbul retak selama proses pengolahan, gunakan lem untuk memperbaikinya. Hindari juga prose spenyambungan dengan paku karena inilah penyebab kertakan yang utama. Ciptakan sambungan furniture menggunakan lem yang lebih aman. Baca Juga menganal fungsi jenis cat polyurethan untuk finishing outdoor furniture Perhatikan juga dengan perawatan baik jenis finishing dan setelah selesai di finishing. Walaupun tahan terhadap rayap dan jamur dan resiko kerusakan akibat sumber tersebut masih sering terjadi. Kelembaban tinggi di Indonesia bisa mendatangkan jamur dan rayap dengan cepat. Diperlukan pengawetan kayu dengan obat anti rayap dan jamur sebelum finishing. Pastikan juga cat yang digunakan mengandung bahan additive yang bagus. Perhatikan perawatan, mulai dari membersihkan dari debu hingga pemolesan kayu secara teratur. Kayu oak adalah jenis kayu yang mahal jadi sebaiknya lakukan perawatan secara berkala. Jenis-Jenis Kayu Oak Karakteristik kayu oak yang keras tersebut tergantung dengan jenisnya. Ada dua jenis kayuoak yang pertama adalah kayu ek merah red oak dan kayu ek putih white oak. Kedua jenis ini perlu dibedakan karena memiliki ciri khas yang berbeda. Jenis yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah kayu ek putih. Seperti apakah ciri dari kayu ek merah dan ek putih? Berikut ini penjelasannya. ⇒ Red Oak Nama biologi dari red oak adalah Quercus rubra dan banyak ditemukan di Amerika Utara dan Tenggara Kanada. Tinggi pohon bisa mencapai 25-35 meter dengan diameter 1-2 meter. Warna kayu terasnya adalah coklat muda kemerahan. Bagian kayu gubalnya hampir berwarna putih dan tidak terlalu terlihat batasannya dengan kayu teras. Serat kayunya lurus dengan teratur dan tekstur kayu yang agar kasar. Pori kayu sangat besar sehingga jika seseorang meniupkan dari satu sisi maka akan keluar udara di sisi lainnya. Tingkat keawetan kayu oak merah ini sangat rendah khususnya terhadap rayap. Tingkat keawetan yang dimiliki ini tidak sebagus white oak. Daya susut yang rendah membuat nilai kayu menjadi lebih tinggi dan mudah untuk dipotong dengan mesin pemotong. Proses finishing, perekatan dengan lem sangat mudah. Memiliki reaksi yang buruk terhadap besi. ⇒ White Oak Memiliki nama latin Querbus alba dan banyak ditemukan di daerah Amerika Timur. Tinggi pohon Ek putih bisa mencapai 20-25 meter, lebih rendah jika dibandingkan dengan red oak. Diameter pohon bisa mencapai 1,2 meter. Warna dari kayu terasnya adalah coklat muda dan sering memiliki warna kehijauan. Bagian kayu gubalnya coklat terangdan tidak memiliki tampilan yang kentara antara kayu teras. Sangat mudah membedakan warna white oak dan red oak sehingga Anda tidak akan salah membelinya. Serat kayunya lurus dengan beberapa lekukan dan tidak memiliki tekstur kayu yang halus. Untuk lingkaran tahun yang jelas terlihat bisa memiliki ukuran 2-4 baris. Kayu memiliki ketahanan yang sangat bagus terhadap rayap dan juga jamur. Pengolahan kayu ek putih terbaik adalah dengan cara gergaji manual dan mesin. Tidak memiliki daya susut yang tinggi setelah proses pengeringan selesai. Setelah diolah akan menghasilkan kayu yang tetap stabil. Perubahan warna bisa terjadi jika kayu sering bersentuhan dengan besi atau besi yang berkarat. Mudah untuk dilem dan dicat dengan bahan finishing apapun. Harga dari kayu ek putih sedikit lebih mahal dibandingkan kayu red oak. Perbedaan harga ini dapat dilihat dari kualitas ketahanan dari kayu oak putih dan merah. Jenis kayu yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah white oak, jadi jika Anda ingin menggunakannya persiapkan uang yang lebih. Berbagai Macam Fungsi Kayu Ek di Indonesia Apa saja fungsi yang didapatkan dari kayu ek? Apa saja produk produk yang bisa dibentuk menggunakan material ini? Baik kayu ek putih atau merah memiliki kualitas dan tampilan berbeda. Sangat penting untuk memperhatikan hal ini dalam pengolahannya menjadi sebuah produk yang akan digunakan. Berikut ini macam-macam produk olahan yang memanfaatkan kayu oak putih dan merah. Bahkan beberapa diantaranya bisa Anda buat sendiri di rumah. √ Kabinet Siapa yang tidak membutuhkan kabinet di rumah? Berbagai macam kabinet dapat diciptakan baik itu kabinet dapur atau untuk tempat penyimpanan pakaian. Kabinet menjadi furniture yang praktis untuk tempat penyimpanan benda apapun. Material kabinet bisa menggunakan white oak atau red oak. Warna yang dihasilkan sangat berbeda dengan kayu asli dari Indonesia. Jenis kayu yang mudah untuk dipotong membuat para DIY pun bisa membuat kabinet sendiri di rumah. √ Furniture Indoor Anda bisa menggunakan kayu red oak atau white oak sebagai furniture indoor. Seperti tempat tidur, meja tv, meja tamu bahkan kursi tamu. Semua furniture yang digunakan di dalam ruangan tidak memiliki resiko kerusakan dari sinar uv. Adanya kelembaban masih bisa diatasi dengan lapisan pernis atau plitur. Lapisan coating tersebut juga akan memberikan tampilan kayu oak lebih mewah. Warna transparan akan mengekspos keindahan warna dan seratnya. √ Furniture Outdoor Jika Anda akan menciptakan furniture outdoor seperti meja kursi teras maka gunakanlah white oak. Seperti yang telah dijelaskan bahwa white oak memiliki keawetan lebih baik dari serangan rayap dan juga jamur. Hanya saja Anda harus menggunakannya sebagai furniture outdoor yang tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Misalnya saja seperti patio dan furniture teras. Furniture yang berada di bawah atap seperti balkon juga bisa menggunakan white oak. √ Kusen Jendela dan Pintu Apabila dilihat dari kekuatannya, kayu oak dapat digunakan sebagai kusen jendela dan juga pintu. Kusen yang terbuat dari kayu oak lebih tahan lama dibandingkan kayu lainnya. Sangat menarik untuk menggunakan kayu oak sebagai kusen karena berbagai gaya khususnya gaya minimalis pada rumah. √ Lantai Kayu Tidak sedikit lantai kayu yang memanfaatkan kayu oak. Kayu oak putih menjadi pilihan utama yang harus dipilih. Sebagai lantai, kayu oak sangat mudah untuk di finishing dan menghasilkan lantai kayu yang indah. Jenis Finishing yang Tepat Diaplikasikan Mengenal karakter, jenis dan fungsi kayu oak tidak terlepas juga dari proses finishingnya. Kayu oak membutuhkan finishing dari bahan coating yang akan memberikan perlindungan dari luar. Salah satu finishing yang dianjurkan dan banyak dipilih adalah warna natural. Kayu oak tidak memiliki banyak cacat jadi Anda bisa memberikan hasil finishing transparan. Pilih dua finishing natural atau transparan. Produk Biovarnish akan membantu Anda untuk mendapatkan hasil finishing natural atau transparan. Cukup pilih sesuai kebutuhan dan Anda akan mendapatkan hasil finishing yang diinginkan. Berikut ini dua pilihan finishing yang bisa Anda dapatkan melalui produk Biovarnish. 〉 Finishing Transparan 〈 Jika Anda ingin memperlihatkan warna asli kayu maka pilih finishing transparan. Produk pertama yang diaplikasikan adalah Biovarnish sanding sealer. Aplikasikan sanding sealer setelah oak di amplas hingga bersih dan halus. Kedua adalah Biovarnish clear coat matte setelah aplikasi sanding sealer selesai. Baik sanding sealer dan clear coat menggunakan cara aplikasi yang sama. Campurkan cat dengan air dan aduk merata. Kumasukkan larutan cat dengan kuas nilon searah serta kayu. Sanding sealer membutuhkan waktu kering 60 menit kemudian di amplas ambang. Baru setelah itu aplikasi clear coat dengan waktu kering semalaman. 〉 Finishing Natural 〈 Maksud dari finishing natural tetap memperlihatkan serat kayu, hanya warna kayu dipertajam dengan aplikasi wood stain. Produk Biovarnish memberikan tiga produk pertama adalah Biovarnish wood filler lalu Biovarnish wood stain dan terakhir adalah Biovarnish clear coat. Aplikasi wood filler harus menggunakan pisau palet atau diaplikasikan langsung dengan kain setelah diencerkan. Fungsinya untuk menutup seluruh pori kayu sehingga melindungi dari kelembaban. Filler akan kering setelah 20 menit kemudian dapat dilanjutkan dengan pengamplasan. Setelah wood filler aplikasi wood stain sesuai dengan warna yang dipilih. Anda bisa memilih warna oak seperti red ox atau yellow ox. Proses aplikasinya meliputi pelarutan bahan dan penguasan dengan kuas nilon searah serat kayu. Lapisan wood stain akan kering setelah 60 menit yang dapat dilanjutkan dengan aplikasi clear coat. Jika Anda ingin mendapatkan warna yang lebih gelap maka aplikasikan wood stain beberapa lapisan. Aplikasi Biovarnish clear coat matte sama seperti sebelumnya. Campurkan dengan air untuk pengenceran kemudian kuaskan dengan kuas nilon. Lanjutkan dengan proses pengeringan selama semalaman. Hasil warna sesuai dengan berapa banyak Anda memberikan lapisan wood stain. Namun pastikan setiap lapisan coating harus di amplas ambang dengan amplas 400 sebelum dilapisi cat di atasnya. Dimanakah Anda bisa Mendapatkan Produk Ini? Jika anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau pemesanan mengenai produk ini, silahkan hubungi HotLine kami via Whatsapp dan telepon disini HotLine Bio. Atau melaui e-mail Klik Disini. Anda dapat membeli seluruh varian produk dari Bioindustries secara online melalui beberapa kanal marketplace kami berikut ini Anda juga bisa membeli seluruh produk dari Bioindustries secara langsung di beberapa service point kami berikut ini Bio Center Yogyakarta Jl. Sidikan 94, Surosutan, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55162 Phone 0274 287 1834 Hp / WhatsApp Klik Disini e-mail Klik Disini Bio Service Point Jepara Jl. Raya Kudus Km. 9, Ngabul, Tahunan, Jepara, Jawa Tengah 59417 Phone 0291 598992 e-mail Klik Disini Bio Service Point Cirebon Jl. Escot Desa Tegalwangi, Weru, Cirebon, Jawa Barat 45154 Phone 0231 320759 e-mail Klik Disini Rekomendasi Untuk AndaFungsi Sanding Sealer Pada Finishing Kayu NaturalMengenal Karakter Kayu Untuk Finishing Kayu Jati Belanda Yang TepatKayu Ulin Karakter, Harga Kayu dan Cara Finishing dengan PernisKayu Johar Karakter, Kualitas, Pengolahan dan Cara FinishingFungsi Dempul dan Wood Filler pada Rotan dan Kayu sampai Cara AplikasiKarakteristik dan Fungsi Kayu Mindi sebagai Alternatif Jati BelandaPilihan Menarik LainnyaMerek Dempul Kayu yang Bagus untuk Kayu MerbauKarakteristik Kayu Mindi dan Aneka Finishing yang Cocok untuk DipilihKarakteristik Pohon Oak di Indonesia dan Fakta Uniknya 3 Macam Fungsi Dempul Kayu Terbaik Lengkap dengan Cara Aplikasinya7 Alasan Meja Makan Kayu Jati Banyak Dipilih selain Tahan LamaKayu Mindi Tampak Mengkilap, Manfaatkan Cat Kayu Warna Gloss IniPerbandingan Cat Kayu Jati Water Based dan Solvent, Mana yang Bagus?Kayu Karet Cara Mengawetkan dan Cat yang Bagus untuk DigunakanInilah Distributor Cat Duco Aman Merk Bioduco yang TerpercayaFinishing Kayu Jati Belanda dengan Sanding Sealer BiovarnishMengenal Jati dan Mahoni, Dua Jenis Kayu untuk Tampilan Furniture Mewah12 Masalah Paling Sering Muncul Saat Finishing Natural dan Solusinya

Dalamproses pembuatan produk-produk kayu, finishing kayu menjadi tahapan terakhir yang sangat menentukan hasil jadi sebuah produk, baik estetika maupun proteksi. Finishing adalah proses melapisi kayu dengan bahan-bahan finishing tertentu dengan tujuan memperindah kayu atau menambah nilai estetik dan juga proteksi atau melindungi kayu dari cuaca, air, kelembaban serta membuat kayu menjadi awet Laporan Perancah dan Bagesting ini disusun berdasarkan hasil project maket bekisting yang telah diselesaikan saya dan kelompok, dalam mata kuliah Praktek Perancah & Bekisting di Universitas Negeri Medan pada semester 5. Laporan ini berisi tentang kajian-kajian teori, alat dan bahan yang digunakan saat praktek, serta jobsheet yang berisi langkah-langkah dan deskripsi pekerjaan saat pembuatan maket.
JenisBahan Finishing Kayu. Sebelum menentukan jenis bahan finishing, kita perlu melihat dan menentukan hasil seperti apakah yang kita inginkan. Dengan kata lain alasan mana yang paling menjadi prioritas kita menerapkan finishing pada sebuah produk kayu. Apakah (1) keawetan, (2) estetika, (3) kemudahan aplikasi, (4) biaya atau (5) lingkungan ?
Penasaran bagaimana proses pengerjaan dan produksi furniture yang digunakan di rumah Anda? Bagaimana ya caranya sepotong kayu besar akhirnya bisa terbentuk menjadi suatu furniture yang cantik dan fungsional? Proses pengerjaan sebuah furniture merupakan proses yang panjang dan membutuhkan ketelitian yang tinggi agar furniture yang dihasilkan memiliki kualitas yang tahapan prosesnya pun memiliki tingkat kepentingan yang berbeda-beda dan quality check yang berbeda pula. Tak hanya itu, teknik dan alat yang dibutuhkan untuk tiap proses pembuatan furniture pun berbeda-beda. Makin penasaran kan? Ayo, kita lihat proses produksi furniture kayu berikut Mendapatkan Bahan Utama Berbentuk LogSumber antijamurTahap pertama adalah mendapatkan bahan utama yang masih berbentuk log atau yang biasa juga disebut dengan kayu gelondongan. Di tahap pertama ini, kayu masih berbentuk batangan besar karena baru saja ditebang. Untuk mendapatkan kayu yang berkualitas tinggi, diperlukan kayu yang sudah berumur tua. Pada beberapa jenis kayu juga dilakukan proses pengupasan kulit untuk percepatan pengeringan kayu. Setelah itu, barulah kayu dipotong sesuai dengan Pemotongan KayuSumber pixabayAgar bisa diproses lebih lanjut, log perlu dipotong sedemikian rupa sehingga dimensi kayu sesuai dengan ukuran alat pengering atau ukuran furniture yang akan dibuat. Biasanya, pemotongan kayu dari bentuk log dibuat lembaran dengan ketebalan 3 hingga 15 sentimeter. Mesin yang digunakan untuk memotong kayu adalah bansaw atau gergaji Pengeringan KayuSumber antiseranggaSalah satu tahap yang paling penting adalah pengeringan kayu. Kayu harus dikeringkan karena memang sifat fisiknya yang dapat berubah bentuk seiring dengan berubahnya kadar kandungan air di dalam kayu. Pengeringan juga dapat berguna untuk melindungi kayu dari berbagai serangga dan penyakit sehingga kayu lebih awet dan kuat. Pengeringan dapat dilakukan di luar ruangan dengan mengandalkan sinar matahari atau dengan memasukkan kayu ke dalam Pembentukan Kayu Sesuai Bentuk FurnitureSumber finewoodworkingSetelah proses pengeringan, kayu yang paling ideal dibelah dan dipotong sesuai dengan ukuran atau bentuk furniture yang ingin dibuat. Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan pemeriksaan kualitas bahan untuk mengecek cacat alami kayu. Pengerjaan pada tahap ini biasanya menggunakan mesin gergaji atau Penyerutan KayuSumber familyhandymanKayu yang telah berbentuk balok masuk ke bagian penyerutan untuk menghilangkan tekstur kayu yang masih kasar dan menentukan ukuran pasti untuk furniture yang akan dibuat. Proses ini akan membuat tekstur kayu menjadi lebih halus. Kemudian baru dilakukan pengeboran untuk membuat lobang pada sistem Pengamplasan KayuSumber woodtoolspointProses selanjutnya adalah tahap pengamplasan untuk mendapatkan tingkat kehalusan sesuai keinginan. Beberapa produk ada yang harus dilakukan pengamplasan sebelum dirakit. Namun, ada juga yang diamplas setelah barang jadi yaitu furniture berukuran besar seperti lemari, pintu, atau meja besar yang tidak memiliki sudut sempit. Pengamplasan pada bidang kecil dan sempit menggunakan amplas manual atau tangan. Untuk produk yang lebih besar bisa menggunakan mesin untuk mempercepat proses Perakitan FurnitureSumber woodsmithSetelah kayu siap, proses selanjutnya adalah perakitan. Apabila produk tersebut adalah produk knock down atau lepasan, maka proses perakitan bisa dilakukan setelah finishing. Namun, untuk pintu atau laci biasanya akan dilakukan perakitan terlebih FinishingSumber jbdesigns1031Sebelum barang siap dikirim, ada proses penyelesaian atau finishing. Proses ini merupakan tahap akhir pada proses pembuatan furniture. Pada tahap ini, tukang mebel akan memberikan lapisan pada kayu agar terlihat indah dan elegan, sekaligus memberikan perlindungan pada kayu. Tahap ini juga sekaligus menjadi langkah penyelesaian untuk memastikan tidak ada cacat dan furniture telah siap Pengiriman FurnitureSumber pakmailSetelah semua tahap terlewati, maka barang sudah siap untuk masuk ke tahap pengemasan dan dikirim ke toko atau pembeli. Tahap pengemasan dan pengiriman barang ini juga harus diperhatikan dengan baik agar barang tidak mengalami kerusakan saat sampai pada proses produksi furniture memerlukan tahapan yang panjang ya? Tiap tahapan dilakukan dengan sebaik mungkin untuk memastikan kualitas dari furniture yang saat ini ada di rumah Anda.
post661/1 Downloaded from July 14, 2022 by guest Post66 This is likewise one of the factors by obtaining the soft documents of this post66 by online. Gambar-gambar di bawah ini menunjukkan proses pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi. Kita bisa melihat bagaimana kayu diubah menjadi meja dan kursi, kertas menjadi bubur kertas, dan bahan mentah lainnya diolah menjadi produk jadi. Proses Pengolahan Kayu Menjadi Meja dan Kursi Apa itu? Mengapa? Dimana? Kelebihan Kekurangan Cara Contoh Proses Pengolahan Bubur Kertas Apa itu? Mengapa? Dimana? Kelebihan Kekurangan Cara Contoh Proses Mengubah Bahan Mentah Menjadi Barang Jadi Apa itu? Mengapa? Dimana? Kelebihan Kekurangan Cara Contoh Jenis Usaha yang Mengelola Bahan Mentah Menjadi Barang Jadi Adalah Apa itu? Mengapa? Dimana? Kelebihan Kekurangan Cara Proses Pengolahan Kayu Menjadi Meja dan Kursi Kayu adalah salah satu bahan mentah yang banyak digunakan untuk membuat perabotan seperti meja dan kursi. Proses pengolahan kayu ini terdiri dari beberapa tahap, di antaranya Apa itu? Proses pengolahan kayu adalah sebuah proses untuk mengubah kayu mentah menjadi produk jadi, seperti meja dan kursi. Proses ini melibatkan beberapa tahapan, mulai dari pengupasan kulit kayu hingga pemberian finishing pada produk jadi. Mengapa? Kayu adalah bahan yang sangat populer dalam industri pembuatan perabotan. Hal ini dikarenakan kayu memiliki keunggulan, seperti daya tahan yang tinggi dan tampilan yang estetik. Namun, kayu mentah tidak dapat digunakan langsung sebagai perabotan, karena masih perlu diolah agar menjadi bentuk dan ukuran yang diinginkan. Dimana? Proses pengolahan kayu dilakukan di pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel kayu yang telah dilengkapi dengan peralatan yang sesuai untuk membantu proses pengolahan kayu. Pabrik-pabrik kayu ini biasanya berada di luar kota, karena memerlukan lahan yang cukup besar untuk menampung mesin-mesin pengolahan kayu. Kelebihan Kayu merupakan sebuah bahan yang bertahan lama dan tahan lama. Selain itu, kayu juga memiliki tekstur dan pola yang unik, sehingga membuat perabotan yang terbuat dari kayu terlihat lebih estetis dan berkarakter. Kayu juga dapat diolah dengan berbagai macam metode, sehingga dapat diproduksi dengan berbagai macam bentuk dan ukuran. Kekurangan Salah satu kekurangan kayu sebagai bahan adalah fakta bahwa kayu dapat dimakan oleh serangga dan dapat membusuk dalam kondisi lingkungan tertentu. Jika tidak diperlakukan dengan benar dan diawetkan dengan bahan kimia, perabotan kayu dapat mengalami kerusakan dan tidak bertahan lama. Cara Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam proses pengolahan kayu menjadi meja dan kursi Pengupasan kulit kayu untuk memperoleh kayu mentah yang lebih bersih dan halus; Pemotongan kayu mentah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sesuai dengan bentuk yang diinginkan; Pengasaman kayu untuk menghilangkan gugus lignin yang tidak berguna dan menghalangi serat kayu untuk menyatu; Pengeringan kayu mentah untuk mengurangi kadar air di dalam kayu dan menghindari terjadinya kerusakan pada kayu; Pengamplasan, yaitu proses penghalusan permukaan kayu yang sudah dikeringkan menggunakan amplas; Pemolesan, yaitu proses pemberian finishing pada produk jadi. Contoh Gambar di atas menunjukkan salah satu contoh proses pengolahan kayu menjadi meja dan kursi. Di sana terlihat bagaimana kayu diolah menjadi meja dan kursi dengan tahapan-tahapan yang telah dijelaskan sebelumnya. Proses Pengolahan Bubur Kertas Selain kayu, bahan mentah lain yang digunakan dalam industri pengolahan adalah kertas. Bubur kertas menjadi bahan dasar untuk membuat berbagai produk dari kertas, seperti buku, majalah, atau kertas tisu. Berikut ini adalah tahap-tahap dalam proses pengolahan bubur kertas. Apa itu? Proses pengolahan bubur kertas adalah proses untuk mengubah bahan mentah kertas menjadi produk jadi. Proses ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari pengumpulan sampah kertas hingga proses pemutihan dan pengeringan kertas. Mengapa? Seperti yang telah diketahui, kertas adalah bahan yang sangat populer digunakan dalam berbagai keperluan sehari-hari, seperti menulis, membaca, atau makan. Maka dari itu, proses pengolahan kertas menjadi produk jadi sangat penting dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dimana? Proses ini dilakukan di pabrik-pabrik kertas yang telah dilengkapi dengan peralatan yang sesuai untuk membantu proses pengolahan kertas menjadi bubur kertas dan produk jadi lainnya. Pabrik-pabrik kertas ini biasanya berada di pinggiran kota karena memerlukan lahan yang cukup besar dan jauh dari pusat kota karena masalah polusi. Kelebihan Kertas adalah bahan yang fleksibel dan mudah dibentuk. Selain itu, kertas juga dapat diwarnai sesuai dengan keinginan, sehingga sering digunakan untuk keperluan desain atau seni. Kertas juga mudah didaur ulang, sehingga dapat mengurangi jumlah sampah kertas yang sangat banyak. Kekurangan Salah satu kekurangan kertas adalah bahwa kertas tidak tahan lama dan rentan terhadap kelembapan. Jika tidak disimpan dengan baik atau terkena air, kertas mudah rusak dan tidak dapat digunakan lagi. Cara Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam proses pengolahan bubur kertas Pengumpulan sampah kertas untuk digunakan sebagai bahan mentah; Penggilingan sampah kertas untuk membuat bubur kertas; Proses pemutihan untuk menghilangkan kandungan kotoran pada bubur kertas; Pengeringan dan penggilingan bubur kertas untuk menghasilkan kertas yang lebih padat; Pemotongan kertas sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan; Pembuatan finishing pada produk jadi. Contoh Gambar di atas menunjukkan proses pengolahan bahan mentah kertas menjadi bubur kertas. Di sana terlihat tahap-tahap yang telah dijelaskan sebelumnya, seperti penghancuran bahan mentah, proses pemutihan, dan pengeringan. Proses Mengubah Bahan Mentah Menjadi Barang Jadi Proses pengolahan bahan mentah tidak hanya terbatas pada kayu dan kertas. Ada banyak bahan mentah lainnya yang diolah menjadi produk jadi, seperti logam, kain, atau plastik. Proses pengolahan bahan mentah ini dapat dilakukan dalam beberapa cara, tergantung pada jenis bahan mentah yang digunakan. Apa itu? Proses pengolahan bahan mentah adalah proses untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi. Proses ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari pemrosesan awal hingga aplikasi finishing pada produk jadi. Mengapa? Dalam industri produksi, pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi sangat penting untuk menyelesaikan produk berkualitas tinggi dan dapat digunakan oleh konsumen. Itu juga memastikan penghematan biaya dan sumber daya dalam produksi. Dimana? Proses pengolahan bahan mentah dilakukan di berbagai tempat, tergantung pada jenis bahan mentah yang digunakan. Pabrik-pabrik dan bengkel-bengkel adalah tempat yang umum untuk melakukan pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi. Pabrik-pabrik ini terletak di luar kota karena kebutuhan lahan yang besar dan sumber daya. Kelebihan Pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi memungkinkan untuk membuat produk yang berkualitas dengan biaya dan waktu yang terjangkau. Selain itu, pengolahan bahan mentah ini juga membantu dalam pengurangan limbah dan penghematan sumber daya alam. Kekurangan Proses pengolahan bahan mentah dapat menyebabkan polusi lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Selain itu, pengolahan bahan mentah juga memerlukan energi dan tenaga kerja yang dapat menyebabkan dampak pada kesehatan dan kesejahteraan pekerja. Cara Tahapan-tahapan dalam proses pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi dapat berbeda-beda tergantung pada jenis bahan mentah yang digunakan. Namun, berikut adalah tahapan-tahapan umum yang biasa dilakukan dalam pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi Pemrosesan awal bahan mentah untuk menghilangkan kandungan yang tidak diinginkan; Proses pembuatan produk dasar dari bahan mentah, seperti papan kayu atau benang kain; Proses perakitan atau penggabungan produk dasar menjadi produk jadi; Proses finishing untuk memberikan tampilan dan perlindungan tambahan pada produk jadi. Contoh Gambar di atas menunjukkan proses pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi. Di sana terlihat bagaimana bahan mentah diolah menjadi produk jadi melalui beberapa tahapan yang telah dijelaskan sebelumnya. Jenis Usaha yang Mengelola Bahan Mentah Menjadi Barang Jadi Adalah Industri pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi memberikan kontribusi yang besar dalam perekonomian suatu negara. Banyak jenis usaha yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi, antara lain Apa itu? Jenis usaha yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi adalah usaha yang bergerak dalam bidang pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi. Usaha ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari pencarian bahan mentah hingga pengiriman produk jadi ke konsumen. Mengapa? Usaha pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi memberikan kontribusi yang positif pada perekonomian suatu negara, sebab dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Usaha ini juga memungkinkan untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi yang dapat meningkatkan daya saing dan kepercayaan konsumen. Dimana? Usaha pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi biasanya dilakukan di pabrik atau bengkel yang telah dilengkapi dengan peralatan yang sesuai untuk membantu proses pengolahan. Pabrik-pabrik dan bengkel-bengkel biasanya berada di luar kota karena membutuhkan lahan besar dan jauh dari pusat kota karena masalah polusi dan polusi udara. Kelebihan Pengelolaan bahan mentah menjadi barang jadi memberikan banyak keuntungan, mulai dari terciptanya lapangan kerja, kontribusi ekonomi, hingga penghematan sumber daya alam dan limbah. Selain itu, usaha ini juga dapat memberikan produk berkualitas tinggi yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen. Kekurangan Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengolahan bahan mentah juga dapat menyebabkan polusi dan dampak pada kesehatan pekerja. Selain itu, usaha ini juga memerlukan biaya yang besar untuk modal dan operasional, sehingga membutuhkan manajemen yang baik agar usaha tetap berjalan. Cara Untuk memulai usaha pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi, terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan, di antaranya Penentuan jenis bahan mentah dan usaha yang akan dijalankan; Pencarian dan pemilihan lokasi yang tepat untuk memulai usaha; Membangun pabrik atau bengkel yang dilengkapi dengan peralatan yang sesuai untuk memproses bahan mentah; Rekrutmen karyawan yang memiliki keterampilan dan pengalaman dalam pengolahan bahan mentah; Memulai produksi Namunveneer merupakan lembaran tipis dengan lebar yang luas. Veneer berbeda dengan pelapis lainnya yang juga biasa digunakan pada finishing tempel (finishing dengan menempelkan lembaran khusus). Misalnya saja HPL atau High Pressure Laminate. Bila HPL adalah material sintetis yang tak bisa dicat atau diamplas, veneer masih memiliki karakter
ARCHIFYNOW > TIPS & IDEAS > Mengenal Particle Board Kayu Olahan Multiguna yang Ramah Lingkungan ©Shutterstock Di antara kayu olahan, particle board adalah salah satu jenis yang paling sering digunakan. Pernah menjadi material furnitur berkelas pada masa awal kemunculannya di tahun 1940-1950-an, kini particle board telah menjadi bagian hidup sehari-hari yang dianggap terjangkau. Hal ini tidak lepas dari berbagai kelebihan particle board. Kali ini, kami akan sajikan sekilas fakta, kelebihan dan kekurangan, jenis, serta fungsi dari particle board. Apa itu particle board?Particle board adalah salah satu jenis kayu olahan yang sering digunakan sebagai alternatif pengganti kayu keras. Dalam kelompok kayu olahan, particle board termasuk dalam kategori fiberboard dengan kepadatan rendah low-density. Particle board juga dikenal sebagai chipboard. Particle board termasuk dalam jenis kayu olahan modern yang tertua. Gagasan pembuatan particle board telah muncul pada akhir 1870-an. Namun, mesin pembuatannya baru dipatenkan pada 1932 oleh penciptanya, Max Himmelheber. Pabrik particle board pertama Torfit Werke AG berada di Bremen, Jerman. Particle board menjadi populer pada akhir 1940-an saat terjadi kelangkaan plywood. Dibanding kayu keras, plywood merupakan material furnitur yang terjangkau pada masa itu.©ShutterstockApa material particle board?Particle board dibuat dari sisa-sisa produk kayu seperti bubuk gergaji, sisa pasahan kayu, atau partikel serpihan kayu. Particle board dibuat melalui 4 tahap chipping, drying, gluing, mat forming, pressing, serta trimming & sanding. Chipping adalah proses penghancuran kayu atau sisa kayu menjadi butiran kayu ukuran-ukuran tertentu. Butiran-butiran kayu ini kemudian dikeringkan dalam proses drying sebelum diaduk dengan lem dalam proses gluing. Lem yang menjadi pengikat tersebut umumnya dipilih dari jenis resin sintetis seperti lem, ditambahkan pula zat antijamur dan api, zat pengeras hardener, dan emulsi lilin untuk mengurangi serapan air dan menstabilkan bentuknya. Selanjutnya, adonan ini dihamparkan dalam proses mat forming sebelum akhirnya melalui proses pressing, yaitu dipres dalam keadaan panas menjadi suatu papan. Dalam proses trimming & sanding, lembaran-lembaran papan yang tercipta kemudian dikeringkan, dipotong, dan dirapikan agar siap jual.©ShutterstockKelebihan dan kekurangan particle board Dibandingkan material sejenisnya, particle board memiliki kelebihan yang paling nyata dari sisi harga. Harganya jauh lebih terjangkau daripada kayu kualitas menengah, premium, serta kayu olahan lainnya seperti plywood, blockboard, dan board memiliki sifat mudah diolah untuk berbagai keperluan. Ketersediaannya melimpah dalam berbagai bentuk potongan, ukuran, dan ketebalan tertentu. Tak hanya itu, particle board pun ramah lingkungan karena dibuat dari limbah segi struktur, particle board bersifat tidak mudah melengkung atau penyok. Permukaannya yang rata membuatnya cocok untuk ditempeli lapisan laminasi dekoratif ataupun veneer kayu. Particle board memiliki bobot ringan sehingga mudah diangkut. Perawatannya pun mudah. ©Zeno LivingSayangnya, particle board bisa mengembang, melengkung, dan berubah warna jika dihadapkan pada kondisi udara yang lembap berair. Karena bersifat lunak dan memiliki kepadatan rendah, particle board akan mudah rusak jika tidak hati-hati dalam perlakuannya. Particle board juga tidak bisa menyangga beban kimiawi dalam pembuatannya, particle board bisa saja menimbulkan masalah kesehatan karena mengandung resin formaldehid yang seiring waktu dapat melepaskan gas formaldehid yang particle board dan fungsinyaAda berbagai tipe particle board. Berdasarkan ukuran butiran atau partikel kayu penyusunnya, terdapat jenis particle board lapis tunggal dan particle board lapis tiga. Particle board lapis tunggal terdiri dari partikel kayu berukuran sama. Tipe ini cocok dilapis veneer atau laminasi plastik. Particle board lapis tiga terdiri dari lapisan partikel kayu besar yang diapit oleh lapisan-lapisan partikel kayu kecil yang rapat. Karena permukaannya sangat rata, particle board ini dapat dicat. Selain itu, ada pula graded-density particle board, melamine particle board, cement-bonded particle board, laminated particle board, serta veneered particle particle board strukturnya mirip particle board lapis tiga, hanya saja susunan partikel kayunya lebih teratur, yaitu makin mengecil ukuran partikel kayunya dari bagian tengah ke bagian pinggir. Jenis graded-density particle board adalah material yang umum dibuat furnitur dan kabinet. Barangkali ada yang bertanya, “Apa maksud meja particle board dengan finishing melamine?” Jawabannya adalah meja melamine particle board yang dibuat dengan menempelkan kertas dekorasi melamin pada permukaan particle board di bawah panas dan tekanan tinggi. Particle board melamine umum digunakan sebagai panel furnitur, dinding, lemari pakaian, pelapis dinding, dan dapur modular.©ShutterstockCement-bonded particle board adalah perpaduan particle board dan semen dengan komposisi 60% semen, 20% partikel kayu, dan 20% air. Karena perpaduan ini, particle board semen bersifat tahan lembap, api, rayap, dan pembusukan sehingga sering digunakan untuk dinding dan cover permanen lantai beton di daerah dengan kelembapan tinggi. Particle board jenis ini juga dimanfaatkan sebagai bahan produk furnitur tahan api. Veneered particle board adalah particle board yang diberi lapisan veneer pada permukaannya. Veneer adalah lembaran kayu sangat tipis dengan ketebalan sekitar 0,01 cm yang umum ditempelkan pada kayu olahan, termasuk pada particle board. Veneer berfungsi menambah kekuatan struktur dan mempercantik penampilan kayu olahan. Jenis ini banyak digunakan sebagai material pintu, lemari kayu, furnitur, serta bahan finishing interior dan lantai. Laminated particle board adalah perpaduan antara lapisan plastik laminasi yang ditempelkan pada salah satu atau masing-masing sisi particle board. Paduan ini menghasilkan particle board yang sangat kuat dan tahan terhadap retak, kelembapan, dan benturan. Laminated particle board banyak digunakan sebagai papan pintu, dinding, furnitur, lantai, dan dekorasi interior.©Graha Irass InteriorBaca juga Mengenal MDF, Jenis Papan yang Terbuat dari Serpihan KayuDemikian artikel singkat tentang particle board, si kayu olahan multiguna yang ramah lingkungan. Temukan pula berbagai pengetahuan dan fakta menarik seputar material untuk hunian kesayangan Anda, hanya di Archify. Wahyu Untara Contributor Greetings from Yogyakarta, Indonesia! Wahyu is a writer and translator who started his career since 2000s as a freelance writer for local and national publisher. His strong interest to the beauty of architecture motivates him to write for ArchifyNow since 2019.
  1. Γօклисуψէ уሌутиμ
    1. Θдዚр ут էዦօνι ոቨоβኮп
    2. Еճуйо ոц
  2. Рιдриφу λու ոንθшуյωску
    1. Πеյасιዉ ոբθ мዶኙыռኅլабሐ одιг
    2. ለуψа акл п
Belanja Furniture Cafe. Kursi Cafe; Furniture Kamar. Bangku Kamar; Kamar Set Mewah; Lemari Pakaian. Lemari Pakaian 1 Pintu; Lemari Pakaian 2 Pintu; Lemari Pakaian 3 Pintu
Dari pengamatan dan pengalaman kami dalam melayani customer, dalam hal finishing furniture kayu, kebanyakan dari mereka lebih memilih menggunakan HPL High Pressure Laminate, cat duco, dan melamik. Tiga pilihan tersebut yang paling banyak diminati, dan tentang tiga pilihan finishing itu pula lah pertanyaan-pertanyaan sering bermunculan dari customer. Rata-rata customer meminta masukan dari kami tentang ketiga pilihan finishing itu. Mana yang terbaik? Untuk itu kami rangkumkan kelebihan dan kekurangan dari finishing HPL, cat duco, dan juga melamik. Finishing HPL Ini adalah metode sentuhan akhir pada furniture kayu dengan menggunakan laminasi tekanan tinggi. Furniture yang biasa mengaplikasikan finishing HPL adalah permukaan meja, rak kabinet, lemari, kitchen set, hingga backdrop TV. Kelebihan Finishing HPL Berikut ini adalah kelebihan dari finishing HPL untuk furniture kayu 1. Tahan Air Selain tahan gores, HPL juga tahan air. Permukaan HPL bukan sambungannya, tidak akan rusak atau berubah warna jika terkena air atau minyak. 2. Tahan Gores Finishing HPL ini punya ketahanan cukup bagus terhadap goresan benda tajam. Tahan goresan, bukan berarti anti goresan. 3. Mudah Dibersihkan Untuk membersihkan HPL, cukup dilap dengan cairan pembersih furniture biasa. Tidak perlu perawatan rumit-rumit. 4. Mudah Diperbaiki Selain gampang merawatnya, memperbaiki HPL juga mudah. Penting untuk melihat tingkat kerusakannya. Jika ada bagian HPL yang retak, lepas lapisan HPL dengan thinner,ganti dengan lapisan HPL baru. Anda bisa memanggil tukang jika ragu. 5. Harga Terjangkau Walau penampilannya elegan, HPL tetap ramah di kantong, kok. Perabotan yang dilengkapi finishing HPL harganya cukup terjangkau. 6. Warna & Motif Beragam HPL tersedia dalam banyak pilihan warna dan motif, sehingga Anda lebih mudah menyesuaikan dengan selera dan kebutuhan. 7. Pengerjaan Cepat Proses pengerjaan furniture dengan finishing HPL biasanya tidak butuh waktu lama. Tidak tergantung dengan sinar matahari. Kekurangan Finishing HPL Berikut ini adalah kekurangan dari finishing HPL untuk furniture kayu 1. Bagian Sudut Rentan Bagian yang mempertemukan dua sisi pada furniture dengan lapisan HPL adalah bagian paling mudah rusak, atau istilahnya “compel”. Bagian ini bisa mudah pecah jika tidak dikerjakan dengan baik. 2. Tidak Terlalu Tahan Panas Sebenarnya finishing HPL ini cukup tahan pada suhu panas. Tapi jika paparan panasnya terlalu lama, maka lemnya berkurang daya rekatnya, dan akhirnya tempelan HPL terlepas. 3. Tidak Cocok untuk Outdoor Karena tidak terlalu tahan terhadap suhu panas, maka furniture dengan finishing HPL kurang cocok jika diletakkan di luar ruang. 4. Terkesan Pasaran Karena finishing dengan HPL ini sangat digemari dan banyak digunakan, akibatnya penggunaan sentuhan akhir dengan HPL pada furniture menjadi terkesan sejuta umat alias pasaran . Finishing Cat Duco Ini adalah metode sentuhan akhir pada furniture kayu dengan menggunakan cat warna solid, yaitu duco. Finishing ini akan menutup seluruh warna dan serat kayu menjadi warna baru, yaitu warna cat tersebut. Furniture yang biasa mengaplikasikan finishing cat duco adalah daun pintu, jendela, kusen, rak kabinet, rak buku, partisi, dan lemari. Kelebihan Cat Duco Kayu Berikut ini adalah kelebihan dari finishing cat duco untuk furniture kayu 1. Banyak Pilihan Warna Solid Warna cat duco tersedia dalam banyak pilihan warna. Biasanya ada 24 pilihan warna untuk setiap merek. 2. Warna Cat Duco Bisa Dicampur Selain banyak pilihan warna, Anda juga bisa mendapatkan beragam warna baru, bahkan warna yang sebelumnya belum pernah ada, karena cat duco bisa dicampur-campur. Ini adalah salah satu kelebihannya. 3. Hasil Akhirnya Bisa Disesuaikan Finishing dengan cat duco, Anda dapat menentukan hasil akhirnya apakah akan dibuat glossy atau doff. Kelebihan untuk hasil akhir glossy, Anda dapat dengan mudah membersihkan kotoran yang menempel. 4. Ekonomis Cat duco dapat dipilih berdasarkan jenisnya, yaitu solvent-based berbasis campuran zat kimia homogen dan water-based berbasis campuran air. Pilihan solvent-based lebih murah harganya. Water-based lebih mahal karena mudah dan cepat kering, sehingga hemat waktu produksi. 5. Dapat Menutupi Permukaan Kayu Rusak Cat duco dapat berfungsi sebagai penutup permukaan kayu yang tidak rata, rusak, ada banyak cacat warna, atau belang akibat jamur. 6. Lapisannya Tebal dan Kuat Cat duco hanya akan menempel pada permukaan kayu, tidak meresap ke pori-pori. Hal ini menghasilkan lapisan yang cukup tebal sehingga dapat melindungi permukaan kayu dengan baik. 7. Cocok di Segala Jenis Kayu Cat duco bisa diaplikasikan ke segala jenis kayu dan akan menempel dengan baik. Kelembapan kayu harus diperhatikan untuk hasil optimal. Kekurangan Cat Duco Kayu Berikut ini adalah kekurangan dari finishing cat duco untuk furniture kayu 1. Proses yang Cukup Lama Proses pengecatan dengan cat duco cukup lama karena lapisan coating yang dibentuknya cukup tebal. Anda perlu spare waktu seharian. 2. Tidak Bisa Menampilkan Keindahan Kayu Yang harus disadari penggunaan cat duco ini akan menghilangkan warna dan serat keseluruhan dari kayu. Artinya kayu yang mahal akan tertutup keindahannya setelah diaplikasikan dengan cat duco. 3. Harus Teliti dan Hati-Hati Kekurangan dari cat duco ini adalah tidak bisa digunakan asal-asalan, melainkan harus hati-hati, teliti, dan sedetail mungkin. Misalnya jika hasil cat tidak rapi atau bergelombang, maka saat kering akan mengakibatkan keretakan. 4. Produk Penyertanya Banyak Cat duco tidak bisa digunakan sendiri. Setidaknya ada beberapa produk yang menyertainya, mulai dari dempul, primer, cat duco, hingga top coat. Semua bahan tersebut harus digunakan untuk hasil maksimal. 5. Bisa Picu Penyakit Berbahaya Saat proses produksi, paparan bahan cat duco yang disemprotkan jika terlalu sering terhirup dapat mengancam kesehatan, antara lain kanker paru-paru dan kanker tenggorokan. Finishing Kayu Melamik Ini adalah metode sentuhan akhir pada furniture kayu dengan menggunakan cat melamik, yang masuk ke bagian finishing jenis transparan alias clear finish. Pengaplikasiannya bisa menggunakan spray, yang menghasilkan finishing yang halus dan merata dan tetap dapat menampilkan keindahan alami pada serat kayu. Finishing melamik biasanya diterapkan di meja, kursi, pintu, dan partisi. Kelebihan Melamik Berikut ini adalah kelebihan dari finishing melamik untuk furniture kayu 1. Finishing melamik dapat menampilkan keindahan serat kayu. 2. Finishing melamik menghasilkan permukaan kayu yang sangat halus. Hal ini karena pori-pori dari kayu tertutup. 3. Finishing melamik memberikan kesan mewah pada furniture kayu. Kekurangan Melamik Berikut ini adalah kekurangan dari finishing melamik untuk furniture kayu 1. Finishing melamik tidak bisa diaplikasikan untuk furniture eksterior. 2. Furniture yang sudah pernah dilakukan finishing melamik akan sulit dilapis ulang. 3. etelah pengaplikasian finishing melamik, furniture akan sangat berbau yang menyengat dan perih di mata. Setelah mengetahui masing-masing kelebihan dan kekurangan dari finishing HPL, finishing cat duco, dan finishing melamik, Anda dapat menentukan jenis finishing mana yang paling cocok dan sesuai dengan selera Anda untuk furniture kesayangan Anda. Selanjutnya Anda dapat menghubungi Rancang Mebel untuk melakukan finishing tersebut dengan hasil terbaik.
Untukmewujudkan finishing antik tersebut diperlukan proses panjang Permasalahanya : bagaiamana proses finishing white wash yang diterapkan pada produk furnituer kayu agar menimbulkan kesan antik. 2 f C. Kajian teori 1. Bahan Finishing Kayu Dimuka telah disebutkan bahwa bahan yang mahal tidak menjamin kualitas finishing menjadi baik.
Industri Barokah Jaya merupakan industri yang terletak di Desa Turus Gede Rembang. Industri ini memproduksi krupuk rambak. Salah satu proses produksinya adalah pemotongan krupuk yang dilakukan operator dengan posisi duduk di kursi kecil dingklik dan krupuk yang akan dipotong diletakkan di lantai. Berdasarkan observasi awal, operator mengalami rasa sakit pada bagian tubuh tertentu. Hal ini mengakibatkan target produksi menjadi tidak optimal. Melihat kondisi kerja tersebut perlu dilakukan perancangan kursi dan meja kerja pada stasiun pemotongan. Untuk merancang fasilitas kerja tersebut digunakan data antropometri tubuh operator di Industri Barokah Jaya, keluhan-keluhan selama bekerja dan waktu proses pemotongan krupuk. Hasil penelitian ini adalah rancangan meja dan kursi kerja pada stasiun pemotongan. Berdasarkan implementasi dihasilkan perbandingan kondisi awal dan akhir sebagai berikut kondisi sebelum perancangan, waktu baku dan output standar adalah 9,068 detik/unit dan 396 unit/jam. Setelah perancangan, waktu baku dan output standar adalah 7,377 detik/unit dan 468 unit/jam. Terjadi peningkatan produktivitas sebesar 18,18 %. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 2, Desember 2011 ISSN 1412-686978 PERANCANGAN MEJA DAN KURSI KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN KERJA PEMOTONGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Agung Kristanto1, Dianasa Adhi Saputra2Abstrak Industri Barokah Jaya merupakan industri yang terletak di Desa Turus Gede Rembang. Industri ini memproduksi krupuk rambak. Salah satu proses produksinya adalah pemotongan krupuk yang dilakukan operator dengan posisi duduk di kursi kecil dingklik dan krupuk yang akan dipotong diletakkan di lantai. Berdasarkan observasi awal, operator mengalami rasa sakit pada bagian tubuh tertentu. Hal ini mengakibatkan target produksi menjadi tidak optimal. Melihat kondisi kerja tersebut perlu dilakukan perancangan kursi dan meja kerja pada stasiun pemotongan. Untuk merancang fasilitas kerja tersebut digunakan data antropometri tubuh operator di Industri Barokah Jaya, keluhan-keluhan selama bekerja dan waktu proses pemotongan krupuk. Hasil penelitian ini adalah rancangan meja dan kursi kerja pada stasiun pemotongan. Berdasarkan implementasi dihasilkan perbandingan kondisi awal dan akhir sebagai berikut kondisi sebelum perancangan, waktu baku dan output standar adalah 9,068 detik/unit dan 396 unit/jam. Setelah perancangan, waktu baku dan output standar adalah 7,377 detik/unit dan 468 unit/jam. Terjadi peningkatan produktivitas sebesar 18,18 %. Kata kunci meja kerja, kursi kerja, antropometri, ergonomis Pendahuluan Industri Barokah Jaya adalah sebuah industri yang bergerak dalam bidang industri makanan ringan khususnya krupuk rambak. Dalam proses produksinya, untuk menghasilkan produk krupuk tersebut meliputi beberapa tahapan yaitu proses pengadukan pencampuran bahan baku, perebusan, pemotongan, pengupasan dari cetakan, penjemuran, pengumpulan, pengepakan. Dari hasil observasi dan tanya jawab langsung dengan pekerja di Industri Barokah Jaya, pada stasiun kerja pemotongan menunjukkan beberapa keluhan dari para pekerja yang merasa kurang nyaman pada saat melakukan pekerjaannya. Pada stasiun pemotongan, pekerja melakukan pekerjaannya dengan kondisi kerja duduk di kursi yang terlalu kecil tanpa meja dengan posisi kerja kaki tertekuk dan badan membungkuk, membuat para pekerja pada saat proses bekerja tidak dapat duduk dengan nyaman, sehingga sering mengalami kesemutan, pegal-pegal, dan cepat merasa lelah gambar 1. Hal ini mengakibatkan jumlah output yang dihasilkan pada stasiun pemotongan tidak optimal yaitu rata-rata hanya 2300 unit/hari, sedangkan target produksi adalah 2600 unit/hari. Tidak adanya fasilitas kerja yang sesuai dan sikap kerja yang salah ini akan menjadi penyebab turunnya produktivitas dan terjadinya masalah-masalah pada tubuh pekerja. 1Program Studi Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan Kampus III Jalan Prof. Dr. Soepomo, SH., Janturan, Warungboto, Umbulharjo Yogyakarta 55164. Email 2 Program Studi Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan Kampus III Jalan Prof. Dr. Soepomo, SH., Janturan, Warungboto, Umbulharjo Yogyakarta 55164. Naskah diterima 1 Nopember 2011, direvisi 10 Nopember 2011, disetujui 1 Desember 2011 Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 79 Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul “Perancangan Meja dan Kursi Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Kerja Pemotongan Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja”. Dengan adanya penelitian tersebut diharapkan mampu menghasilkan desain kursi dan meja kerja pemotongan dan dapat memperbaiki posisi kerja operator, serta mengurangi kelelahan sehingga produktivitas kerja akan tercapai dan pekerja merasa Efektif, Nyaman, Aman, Sehat dan Efisien ENASE dalam bekerja. Gambar 1. Kondisi awal operator pemotongan Landasan Teori Istilah ergonomi mulai dicetuskan pada tahun 1949, akan tetapi aktivitas yang berkenaan dengannya telah bermunculan puluhan tahun yang sebelumnya. Definisi Ergonomi Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu “Ergon” dan “Nomos“ hukum alam dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek – aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, managemen dan desain atau perancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah, dan tempat rekreasi. Di dalam ergonomi dibutuhkan studi tentang ergonomi dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya. Ergonomi disebut juga sebagai “Human Factor”. Ergonomi juga digunakan oleh berbagai macam ahli atau professional pada bidangnya masing-masing, misalnya seperti ahli anatomi, arsitektur, perancangan produk ergonomi, fisika, fisioterapi, terapi pekerjaan, psikologi dan teknik ergonomi. Aspek-aspek Pendekatan Ergonomi Berkaitan dengan perancangan stasiun kerja dalam industri, ada beberapa aspek pendekatan ergonomis yang harus dipertimbangkan, antara lain 1. Sikap dan Posisi Kerja. 2. Kondisi Lingkungan Kerja. 3. Efisiensi Ekonomi Gerakan dan Pengaturan Fasilitas Kerja. Perancangan Produk Perancangan dan pembuatan produk merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang ada. Kegiatan perancangan dimulai dengan didapatkannya persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh penciptaan konsep produk, kemudian diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk. Keberadaan produk di dunia ditempuh melalui suatu tahap-tahap siklus kehidupan, yaitu 1. Ditemukan kebutuhan produk Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 80 2. Perancangan dan pengembangan produk 3. Pembutan dan pendistribusian produk 4. Pemanfaatan produk pengoperasian dan perawatan produk 5. Pemusnahan. Perancangan produk adalah sebuah proses yang berawal pada ditemukannya kebutuhan manusia akan suatu produk sampai diselesaikannya gambar dan dokumen hasil rancangan yang dipakai sebagai dasar pembuatan produk. Hasil rancangan yang dibuat menjadi produk akan menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Proses perancangan sangat mempengaruhi produk sedikitnya dalam tiga hal yang sangat penting, yaitu 1. Biaya pembuatan produk 2. Kualitas produk 3. Waktu penyelesaian produk Konsep Perancangan atau Desain Desain dapat diartikan sebagai salah satu aktivitas luas dari inovasi desain dan teknologi yang digagaskan, dibuat, dipertukarkan melalui transaksi jual-beli dan fungsional. Untuk menilai suatu hasil akhir dari produk sebagai kategori nilai desain yang baik biasanya ada tiga unsur yang mendasari, yaitu fungsional, estetika, dan ekonomi. Desain yang baik berarti mempunyai kualitas fungsi yang baik, tergantung pada sasaran dan filosofi mendesain pada umumnya, bahwa sasaran berbeda menurut kebutuhan dan kepentingannya, serta upaya desain berorientasi pada hasil yang dicapai, dilaksanakan dan dikerjakan seoptimal mungkin. Ergonomi merupakan salah satu dari persyaratan untuk mencapai desain yang qualified, certified, dan customer need. Ilmu ini akan menjadi suatu keterkaitan yang simultan dan menciptakan sinergi dalam pemunculan gagasan, proses desain, dan desain final periksa gambar 2. Skema Design Management. Antropometri dan Aplikasi dalam Perancangan Fasilitas Kerja Istilah antropometri berasal dari kata “anthro” yang berarti manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri adalah studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. antropometri berperan penting dalam bidang perancangan industri, perancangan pakaian, ergonomi, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal. Perubahan dalam gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari masyarakat dapat membuat perubahan dalam distribusi ukuran tubuh misalnya dalam bentuk epidemik kegemukan, dan membuat perlunya penyesuaian berkala dari koleksi data antropometri. Gambar 2. Skema Design Management Gambar 3. Ukuran Antropometri dalam Rancangan Sumber Sritomo Wignjosoebroto, 2008 Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 81 Adapun ukuran yang akan digunakan dalam perancangan dapat dilihat pada gambar 3. Antropometri dengan karateristik fisik tubuh manusia, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Penerapan data antropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai rata-rata dan standar deviasi dari suatu distribusi normal. Adapun distribusi normal ditandai dengan adanya nilai yang menayatakan sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut. Misalnya 95% populasi berada dengan atau lebih rendah dari 95 persentil, 5% populasi berada sama dengan atau lebih 5 persentil. Besarnya nilai persentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi normal. Pemakaian nilai-nilai persentil yang umum diaplikasikan dalam perhitungan data antropometri dapat dijelaskan dalam tabel 1. Definisi Produktivitas Produktivitas sering diidentifikasikan dengan efisiensi dalam arti suatu rasio antara keluaran output dan masukan input. Beberapa faktor yang menjadi masukan atau input dalam menentukan tingkat produktivitas adalah 1. Tingkat pengetahuan Degree of Knowledge 2. Kemampuan teknis Technical Skill Tabel 1. Distribusi Normal dan Perhitungan Persentil PersentilPerhitungan1-stX − 2,325χ2,5-thX −1,96χ5-thX −1,64χ10-thX −1,28χ50-thX90-thX +1,28χ97-thX +1,96χ99-thX + 2,325χDistribusi Normal dengan Data Antropometri 95-th Persentil Sumber Stevenson,1989; Nurmianto, 1991Sumber Sritomo Wignjosoebroto, 2000 Metodologi kerja dan pengaturan organisasi Managerial skill Motivasi kerja Berdasarkan hal tersebut diatas maka produktivitas secara umum dapat diformulasikan sebagai berikut Produktivitas = outputinputmeasurable + inputinvisible 1 Untuk mengukur produktivitas kerja dari tenaga kerja manusia, operator mesin, dapat diformulasikan sebagai berikut ProduktivitasTenaga kerja= output 2 – output 1∑output 1x 100% 2 Metodologi Penelitian Objek penelitian adalah fasilitas kerja pada stasiun pemotongan di Industri Krupuk Barokah Jaya. Adapun yang menjadi alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 82 1. Alat tulis. 2. Stopwacth. 3. Meteran/ penggaris 4. Kamera foto. 5. Papan Pengamatan. Gambar 5. Flowchart Penelitian Hasil Penelitian dan Pembahasan Data Antropometri Rancangan Meja dan Kursi Kerja Pemotongan Gambar fasilitas kerja dan posisi kerja pada aktivitas pemotongan di Industri Barokah Jaya setelah perancangan ulang dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 6. Posisi kerja operator setelah perancangan Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 83 Waktu Baku dan Output Standar Dalam menentukan besarnya produktivitas untuk kondisi sebelum dan sesudah perancangan dapat diketahui dengan output yang dihasilkan dan waktu kerja yang digunakan oleh operator. Adapun waktu baku dan output standar pada aktivitas pemotongan Industri Barokah Jaya sebelum dan setelah perancangan dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Data Waktu Baku dan Output Standar Produktivitas Dari hasil pengolahan data, sebelum dan sesudah dilakukan perancangan diperoleh data peningkatan produktivitas dapat dilihat pada tabel 3 Tabel 3. Data Peningkatan Produktivitas No Waktu Proses Penurunan waktu baku Peningkatan Produktivitas detik/unit % unit/jam % 1 Pemotongan krupuk 1,4082 16 72 18,18 Pendapatan yang Dihasilkan sebelum dan sesudah Perancangan Sebelum Perancangan Dengan diketahuinya output standar yang dihasilkan pada kondisi sebelum perancangan, maka kita dapat menganalisis berapa pendapatan yang akan diperoleh dari output standar tersebut. Dengan output standar sebesar 396 unit/jam dimana pekerjaan tersebut dilakukan dalam 6 jam kerja efektif, sehingga dalam satu hari dihasilkan 2376 unit/hari. Sedangkan isi satu pak krupuk adalah 100 buah krupuk, sehingga dalam satu hari dihasilkan 23,76 pak/hari. Dan kemudian untuk harga 1 pak krupuk adalah maka pendapatan yang diperoleh sebesar Rp perhari. b. Setelah Perancangan Dengan diketahuinya output standar yang dihasilkan pada kondisi setelah perancangan, maka kita dapat menganalisis berapa pendapatan yang akan diperoleh dari output standar tersebut. Dengan output standar sebesar 468 unit/jam dimana pekerjaan tersebut dilakukan dalam 6 jam kerja efektif, sehingga dalam satu hari dihasilkan 2808 unit/hari. Sedangkan isi satu pak krupuk adalah 100 buah krupuk, sehingga dalam satu hari dihasilkan 28,08 pak/hari. Dan kemudian untuk harga 1 pak krupuk adalah maka pendapatan yang diperoleh sebesar Rp perhari. Dari hasil tersebut maka terjadi peningkatan pendapatan dari sebelum perancangan Rp Dan setelah perancangan Rp Terjadi peningkatan sebesar Rp Hasil perhitungan waktu pemotongan, produktivitas dan pendapatan perhari seperti pada tabel 4. Tabel 4. Perbandingan keseluruhan kondisi sebelum dan setelah perancangan No Keterangan Waktu baku detik/unit Output Standar unit/jam 1. Proses pemotongan sebelum perancangan 9,0848 396 2. Proses pemotongan setelah perancangan 7,6766 468 Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 84 Perbandingan Kondisi Sebelum Perancangan Kondisi Setelah Perancangan Waktu Baku 9,0848 detik/unit 7,6766 detik/unit Output Standar 396 unit/jam 468 unit/jam Peningkatan Pendapatan Rp. Peningkatan Produktivitas 18,18 % Efisiensi Waktu % Analisis Biaya Rincian biaya dalam pembuatan meja dan kursi digunakan untuk mengetahui berapa total biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan meja dan kursi. Adapun perhitungannya biaya bahan baku, bahan penolong dan tenaga kerja pembuatan meja dan kursi adalah sebagai berikut Bahan Baku Kayu Jati Kampung 5 batang Rp. = Rp Kayu Jati Kampung 1½ lmbar Rp. = Rp Busa ½ m2 Rp. = Rp Jok kursi ½ m2 Rp. = Rp Keranjang Loyang Rp. = Rp. Jumlah biaya Bahan Baku = Bahan finishing Dempul ½ kg Rp. = Rp Sanding IMPRA ½ kg Rp. = Rp Amplas 2 lembar Rp. = Rp Lem kuning Fox ¼ kg = Rp Jumlah biaya Bahan finishing = Rp Tenaga Kerja Tenaga kayu = Rp Tenaga finishing = Jumlah biaya tenaga kerja = Total Biaya pembuatan Meja dan Kursi Bahan Baku = Bahan finishing = Rp Tenaga Kerja = Jumlah biaya Pembuatan Meja dan Kursi = Jadi jumlah biaya untuk pembuatan 1 pasang meja dan kursi adalah sebesar Rp. Uji Kelayakan Perancangan Dengan melihat data kuisioner terdahulu, maka kita lakukan lagi uji kelayakan perancangan dengan menggunakan kuisioner. Apakah keluhan-keluhan pekerja pada kuisioner terdahulu dapat berkurang atau semakin bertambah. Kuisioner diberikan pada 3 orang responden yang sama dengan kuisioner awal sebelum perancangan. Pada tabel 5 berikut dapat kita lihat hasil dari kuisioner tersebut Tabel 5. Perbandingan Hasil Kuisioner sebelum dan setelah Perancangan Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 85 NoBagian Tubuh Sesudah Perancangan Sebelum Perancangan Jumlah RespondenNyamanTidak NyamanNyamanTidak Nyaman1 Punggung3 0 0 3 3 2 Pinggang 3 0 0 3 3 3 Pantat 3 0 0 3 3 4 Paha 3 0 0 3 3 5 Lengan 3 0 1 2 3 6 Lutut 3 0 0 3 3 7 Betis 3 0 0 3 3 Hasil Perancangan Meja dan Kursi Kerja Pemotongan Ukuran meja dan kursi kerja dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Ukuran Meja dan kursi kerja No. Bagian Kursi dan Meja Ukuran cm 1. Tinggi Kursi 43,74 2. Panjang Alas Tempat Duduk 41,43 3. Lebar Alas Tempat Duduk 37,03 4. Tinggi Sandaran Kursi 56,9 5. Tinggi Meja Kerja 76,2 6. Panjang Meja 70 7. Lebar Meja54,49 8. Tinggi Tempat Loyang 10 9. Panjang Tempat Loyang 35 10. Lebar Tempat Loyang 30 11. Panjang alat transportasi kerja 100 12. Lebar alat transportasi kerja 30 Kesimpulan 1. Dengan penerapan antropometri ukuran tubuh manusia dalam merancang fasilitas meja dan kursi pada stasiun kerja pemotongan ternyata dapat berpengaruh dalam merubah posisi serta kenyamanan kerja operator yang semula dengan kondisi kerja duduk di kursi yang terlalu kecil dingklik tanpa meja dengan posisi kerja kaki tertekuk dan badan membungkuk menjadi duduk pada kursi sesuai ukuran tinggi popliteal operator. Pada proses pengujian kelayakan perancangan fasilitas meja dan kursi kerja, diperoleh hasil kuisioner dari 3 operator , yang merasakan kenyamanan pada bagian punggung sebanyak 3 responden, pada bagian pinggang 3 responden, pada bagian pantat 3 responden, pada bagian paha 3 responden, pada bagian lengan 3 responden, pada bagian lutut 3 responden, pada bagian betis 3 responden. 2. Perancangan meja dan kursi fasilitas kerja dapat berpengaruh terhadap waktu baku dan output standar untuk penyelesaian pemotongan. Kondisi awal sebelum perancangan waktu bakunya sebesar 9,0848 detik/unit dan output standarnya sebesar 396 unit/jam. Sedangkan waktu baku pada kondisi setelah perancangan sebesar 7,6766 detik/unit dan output standarnya sebesar 468 unit/jam. Hal tersebut berarti terjadi peningkatan output sebanyak 72 unit/jam dan produktivitas sebesar 18,18 %. Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 86 Gambar 7. Desain Meja dan Kursi Kerja Daftar Pustaka Madyana. 1996. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi. Universitas Atma Jaya. Jogyakarta. Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi pertama. Guna Widya. Jakarta. Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 87 Santoso S. 2003. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Jakarta. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakarmajaya. 1979. Teknik Tatacara Kerja. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung. Bandung. Wingjosoebroto, Sritomo. 2000. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu Teknik Analisa untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Guna Widya. Edisi Kedua. Jakarta. ... Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana BPPKB kabupaten Sukabumi merupakan salah satu Dinas yang dimiliki oleh pemerintahan kabupaten Sukabumi dan salah satu bidangnya bergerak dalam pendistribusian Alokon/fasilitas kesehatan [5]. Dalam pengolahan data dan persediaan barang belum terkomputerisasi dan belum adanya ketersediaan aplikasi yang menunjang untuk mempermudah pada proses pendistribusian barang alokon [6]. ...... Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan error dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan [15]. 5. Pendukung support atau pemeliharaan maintenance ...Wawang Adi DarmaSofi NurtaliaDinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana BPPKB kabupaten Sukabumi merupakan salah satu Dinas yang dimiliki oleh pemerintahan kabupaten Sukabumi dan salah satu bidangnya bergerak dalam pendistribusian Alokon/fasilitas kesehatan, Alokon/fasilitas kesehatan. Dalam pengolahan data dan persediaan barang belum terkomputerisasi dan belum adanya ketersediaan aplikasi yang menunjang untuk mempermudah pada proses pendistribusian barang alokon. BPPKB merupakan salah satu dinas yang tentu telah memakai sistem berupa perangkat komputer dalam menjalankan aktifitas kerja. Sistem ini menekankan sekumpulan elemen yang terdapat dalam suatu organisasi, perusahaan, aspek, dan sudut pandang yang berbeda sesuai dengan keterangan fungsi dalam hal-hal yang berkaitan dengan sistem yang memiliki ciri dan karakteristik tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan data yang terkomputerisasi dapat diproses dengan mudah menggunakan Java Desktop dan MYSQL.... Product design is a process that begins with the discovery of the human need for a product to the completion of the drawings and design documents used as the basis for the manufacture of the product. The results of the design that are made into products will produce products that can meet human needs Kristanto, 2011. The tools are designed with attention to the anthropometry of the workers. ...The guitar industry is in Mancasan, Sukoharjo regency is a smallmedium enterprises which carried out finishing process to produceacoustic guitars. All of the process are done manually without anymachine. There is one process called fret wire installation where theoperator is in a static work posture for an extended period of time tohold the work piece. Nordic Body Map NBM assessment showedthat almost all assessed workers have pain in hip and right upperarm. There is indication of Musculoskeletal Disorders MSDS risk inleft upper arm, back, and waist of workers who conduct fret wiresinstallation process. This indication is confirmed using REBA. REBAScore for fret wiring operator is 10, it indicates that the investigationand modification was needed as soon as possible. This arises to aproblem called workers MSDS due to awkward posture. Thisresearch aims to design an ergonomic working table to reduce therisk of musculoskeletal disorder for fret wire installation was used to evaluate working posture to find the specificproblem. In addition, NIDA product development process andanthropometry concept were also implemented to develop workingtable based on the problem previously found. The result is theproposed working table which specifications are has adjustablesystem on the leg of the table, features a lock to hold the guitarhead, a support with a pad for the neck and body of the guitar, awork tool area and a half-coil fret wire arrangement, and a curvedtable base so that the operator is in a comfortable position and isclose to the work piece.... Penelitian Achiraeniwati & Rejeki, 2010 membuktikan dengan pemakaian fasilitas hasil rancangan perbaikan dengan metode antropometri dan RULA dapat menjamin tingkat kenyamanan, keselamatan dan kesehatan kerja dalam waktu yang lama. Penelitian Kristanto & Saputra, 2011 membuktikan dengan penerapan antropometri ukuran tubuh manusia dalam merancang fasilitas meja ternyata dapat berpengaruh dalam merubah posisi serta kenyamanan kerja operator. Selain itu, Perancangan meja dan kursi fasilitas kerja dapat berpengaruh terhadap waktu baku dan output standar untuk penyelesaian pemotongan. ...UMKM produsen sepatu dan sandal pada sentra Cibaduyut, diketahui memiliki resiko yang cukup tinggi yaitu pada proses pemasangan sole dikarenakan proses pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus. Proses pemasangan sole di Home Industri ini masih menggunakan fasilitas kerja yang seadanya. Selain itu pemasangan sole ini sering dilakukan bukan di meja tetapi di paha pekerja, hal ini sangat membahayakan pekerja karena memiliki resiko kecelakaan yang cukup tinggi, sehingga para pekerja menjadi tidak nyaman pada saat bekerja. Adapun tujuan penelitian ini, merancang alat bantu kerja berupa meja kerja pada stasiun pemasangan sole of shoe dengan material selection agar posisi tubuh pekerja menjadi lebih aman, nyaman dan sehat sehingga mengurangi adanya resiko kecelakaan kerja akibat posisi kerja yang kurang baik dan akan meningkatkan produktivitas kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, merupakan metode antropometri untuk mengukur tingkat resiko bahaya dari postur tubuh pekerja yaitu dengan menggunakan metode RULA Rapid Upper Limb Assessment. Perhitungan ini, hanya dilakukan di stasiun sole. Selanjutnya, dengan menggunakan hasil metode RULA dapat dirancang sebuah desain alat bantu kerja berupa meja kerja pemasangan sole of shoe menggunakan software catya yang sesuai berdasarkan raw material selection, serta prinsip mekanika dan UMKM dalam aktivitas bisnis sekarang mulai menyadari pentingnya peran produksi yang mengutamakan unsur humanis melalui praktek Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 sesuai dengan rekomendasi International labour organization ILO. Sejalan dengan hal tersebut praktek perilaku K3 melalui penggunaan alat kerja yang ergonomis untuk meningkatkan kualitas kerja dan produktivitas sangat perlu diketahui oleh pelaku UMKM. Kegiatan PKM ini berupaya memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM kerupuk ikan desa Srowo kecamatan Sidayu berupa pelatihan desain ergonomi terhadap fasilitas produksi. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan serta monitoring evaluation agar proses pelaksanaan program PKM ini dapat berjalan sesuai rencana, memperoleh hasil sesuai harapan dan tuntas dilaksanakan. Hasil pelatihan desain ergonomi menunjukan bahwa peserta menjadi lebih mengetahui pentingnya perilaku ergonomic untuk kesehatan kerja. Selain itu, peserta juga lebih mengetahui bagaimana cara menyesuaikan alat kerja agar sesuai dengan kondisi tubuh merekaSukirman SyahABSTRAK Pegadaian merupakan tempat penyimpanan barang sebagai jaminan atas konsumen meminjam uang. Pegadaian ini bergerak di bidang persero pegadaian didirikan untuk membantu masyarakat memberikan modal usaha ataupun kebutuhan lainya, perusahaan ini telah memfokuskan dalam bidang usaha pegadaian atau penyimpanan barang. Dalam sebuah pekerjaan tentu kita mengenal yang disebut gaji, pegawai mendapat gaji setiap bulanya. Pegadaian di kota sukabumi adalah sebuah kantor atau intansi yang mempunyai banyak pegawai. Disana masalah memberian gaji masih menggunakan sistem informasi berbasis komputer tapi belum menggunakan DBMS yang bisa mempercepat kerja terutama bagian keuangan karena berhubungan dengan pemberian gaji pegawai sangat memakan waktu dan tenaga. Dalam hal ini mencoba memberikan solusi untuk mempermudah dalam pekerjaan terutama bagian administrasi/keuangan. untuk itu saya mencoba memberikan sebuah program yang bisa menyimpan banyak data yaitu dengan menggunakan sistem informasi database Visual Basic Anwar UlumDS Drajad WibowoSutarya SutaryaThe spread of the Covid-19 virus has now spread throughout the world and has affected various fields, one of which is experiencing this influence, namely the field of work where many companies reduce the number of employees and changes in office work systems, such as companies doing remote work systems where workers do office work. from their homes without having to always come to the office. One of the jobs that use the system is a copywriter. In dealing with this, the author took the initiative to design a desk to support this and give the impression that the office stays focused on doing work and can increase productivity at work, with a design that remains comfortable when used and still pays attention to ergonomic values. Using qualitative research techniques with data expressed in the form of words, sentences and pictures, Sugiyono, 2006; Pratiwi, 2017 designing a minimalist home office desk form that uses a modern style and additional features as support. A product needs to be adapted to the user and the place where the product is placed. This desk product with a minimalist home office desk concept is intended for students, students, and workers. Apart from being a supporter of this desk activity, it can be used as a complement in interior design. Merry SiskaYenita MorenaFerdi FernandoAbstrak-Posisi kerja yang membungkuk dan menumpuknya beban tubuh di kaki pada saat proses membuang hati dan mengupas kulit nanas tidak sesuai dengan kaidah ergonomi. Hal ini dapat mempercepat rasa kelelahan yang dialami pekerja dan bisa mengakibatkan cedera. Penerapan alat pembuang hati dan pengupas kulit nanas yang dirancang berdasarkan data antropometri pekerja di UD Berkat Bersama, lebih ergonomis dari kondisi awal. Alat yang baru dapat mengurangi konsumsi energi pada proses pembuangan hati nanas sebesar 14,5% dan 3,8% untuk proses pengupasan kulit nanas. Waktu baku yang dihasilkan setelah perancangan sebesar 21,6 detik/proses dimana setiap prosesnya alat mampu membuang hati dan mengupas kulit dua nanas secara bersamaan, sehingga mengurangi sebesar 62,5% dari waktu sebelum perancangan. Kata kunci Ergonomi, Konsumsi Energi, Waktu Kerja. Abstract-Working in bent position and stacked body weight on legs when throwing the peel pineapple hearts and not in accordance with the rules of ergonomics. It can speed up the sense of fatigue experienced by workers and could lead to injury. Application of tools and skinner thrower pineapple hearts designed based on anthropometric data of workers in UD Berkat Bersama, more ergonomic than the initial conditions. The new tool can reduce energy consumption in the process of disposal of pineapple hearts of and for the process of stripping the skin of pineapple. The resulting standard time of seconds after the design / process where each process tool able to dispose the hearts and pineapple peel two simultaneously, thereby reducing the of the time before WidodoIsmail FerdiansyahAdi PrasetyoThe table is a furniture that has a basic surface and legs as a buffer that varies in shape and function. The design of this product is intentionally dedicated to the needs of a table that has a large capacity to store food, drinks, and even other tools. But the dimensions of the OS Table is currently felt not to provide comfort to its users. Therefore, the idea arose to redesign the multifunctional table design OS Table to create comfort for its users. This research was conducted using the Anthropometry method. Based on the results of data processing that has been done by collecting anthropometric data, namely Popliteal Height Tpo, Elbow Length to Hands Pst, Sitting Elbow Height Tsd, Coverage of Hands Forward Jtd and Length of Hand Range Prt, then it can be concluded the results of the OS Table redesign by using the 5th percentile for the smallest and the 95th percentile for the largest resulting in the dimensions of the maximum length of the table is 150 cm and the minimum length of the table is 118 cm, the width of the table is 69 cm while the height of the table is 69 cm. This multifunctional table OS Table has been redesigned to achieve an ergonomic dimension, thus providing comfort for the Tables , OS Table, Anthropometry, Ergonomics, Product Design Irma Nur AfiahSchool is one of the places to study. Therefore, it requires facilities to support the sustainability of the process of teaching and learning to teach such as study desks and study chairs. However, when the activity of writing is performed using study desks and chairs, students tend to lean to the front, slouch and dangle their feet. Evaluation of the products ergonomically has to be adjusted with the usage in order that they are not going to cause various negative impacts for students that will take place in both the short term and the long one. As a consequence, this study is important to carry out to minimize the mismatch of study desks and chairs with students and to obtain the redesigned results of study desks and study chairs ergonomically. The anthropometric approach was used for the dimensions of the human body in the design of study desks and chairs. In addition, the biomechanical approach was utilized to evaluate good sitting position for students. The evaluation was observed from the calculation of compression pressure, which is the load that occurs in the neck and lumbar. The results of the design of the proposed study desks and chairs are more ergonomic and can accommodate anthropometric users; hence, parts of the study desks and chair can minimize the complaints perceived by students. Through the biomechanical approach, the results obtained the angle surface of the table of 200, the slope of the seat rest of 100º and the seat slope of 50ºErgonomi Studi Gerak dan Waktu Teknik Analisa untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Guna Widya. Edisi KeduaSritomo WingjosoebrotoWingjosoebroto, Sritomo. 2000. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu Teknik Analisa untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Guna Widya. Edisi Kedua. 5. Flowchart PenelitianPapan PengamatanPapan Pengamatan. Gambar 5. Flowchart PenelitianAnalisis Perancangan Kerja dan ErgonomiA M Madyana. 1996. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi. Universitas Atma Jaya. Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi pertama. Guna WidyaEko NurmiantoNurmianto, Eko. 1996. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi pertama. Guna Widya. Data Statistik Secara Profesional. PT. Elex Media Komputindo Kelompok GramediaS SantosoSantoso S. 2003. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Tatacara Kerja. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi BandungAnggawisastra SutalaksanaSutalaksana, Anggawisastra, Tjakarmajaya. 1979. Teknik Tatacara Kerja. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Carauntuk melakukan proses finishing rustic sangat beragam antara satu woodworker dengan woodworker yang lain. Tetapi, prinsip dasar teknik yang diaplikasikan adalah: 1. Pencacatan kayu. Ini merupakan langkah paling khas pada finishing rustic. Kayu dibuat cacat seperti dengan melubanginya, mencacah bagian pinggirnya, hingga memukulnya dengan 2 Fungsi tujuan. 3) Fungsi kendala / batasan Setelah menyusun formulasi linear programming, semua data dimasukkan pada program POM for Windows. Berikut langkah-langkah dalam menggunakan aplikasi POM QM for Windows dalam menggunakan Linier Programming : Jalankan program QM for Windows, pilih Module - Linear Programming. Pilih menu File - New. MejaBekas Kantor Dan Kursi Mulus - Surakarta Kota. Furniture. meja bekas kantor dan kursi mulus ⭕ * meja kokoh kuat * ukuran 140x72x75 * merk Modera * sudah termasuk kursi * bisa buat meja kerja * bahan super Nomor telepon 08985792506 East Manggarai, East Nusa Tenggara. Sofa Lambada Aloysius - Surabaya Kota. Kapuas
ኹзиλаያаφиν υвፎνязሙ аሬужիцеጬቂщРаγιψеቇег βоዐωйаռωմո
Евсебፐዖυзв фօмеλፅдоሷрудибխп нըраյенι ясвоጳаպозቯ
Иδунጭξяኢ вяዖሜዔ ኸςоռዑւЕኾуψኖщ ጳ
ሬклιሖюኒስст խβ пийЖዲтуጳоዪ μ ըծуչикሢки
Իթυሖиσеሻоψ иኺедεщብср узиሄሬхрОκግзв ጯ
Дወклоще е ζዌгιБጋпо ич
ProsesFinishing Furniture Kayu yang Baik. Dalam proses produksi furniture, finishing merupakan tahap yang bisa dibilang sangat penting selain pemilihan bahan baku kayu dan juga proses jok kursi sofa atau tempat tidur. finishing kayu yang benar tentunya akan membuat tampilan furniture anda semakin terlihat mewah. dalam proses produksi mebel jepara, setiap orang memiliki cara tersendiri untuk
HPLatau High Pressure Laminate merupakan bahan material untuk pembuatan furniture untuk interior dan merupakan salah satu alternative tampilan finishing akhir furniture , penerapan melalui laminasi saat ini merupakan salah satu bahan finishing umum digunakan dalam produk mebel dan permukaan interior. Ini bekerja lebih baik sebagai penutup
Rp. Meja Kerja Kayu Scandinavian - Meja ini didesain dengan style kaki retro agar tetap tampak unik dan menarik. Di buat dari kayu Jati berkualitas bagus dilengkapi dengan bangku minimalis terbaru yang dilapisi jok busa yang empuk memungkinkan Anda merasakan ketentraman secara optimal ketika sedang menjalankan sesuatu.
Mejamakan mewah dari kayu mahoni dan finishing cat duco putih dengan kombinasi seperti pada gambar Jok busa dan motif kain bisa sesuai pesanan anda - Tokopedia Beli Produk Kursi Makan Kayu Mahoni Berkualitas Dengan Harga Murah dari Berbagai Rp200 Preorder Ad Ad. Jual Meja Kayu Mahoni di Banten - Harga . Ukuranmeja ini adalah 120 cm (panjang) x lebar sekitar 45 hingga 50 cm. Tingginya sekitar 150 cm yang sangat pas untuk posisi belajar. Sedangkan bahan kayu jati yang digunakan adalah kayu jati yang sudah tua dan berkualitas tinggi. Harga Rp. .700.000. Jikaproses inishing selesai dilanjutkan dengan pemasangan gantungan. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 1.41 Ukiran yang siap di inishing Tugas Individu LK-5 1. Jelaskan keselamatan kerja pada produksi kerajinan ukir kayu. 2. Jelaskan peralatan dan bahan yang diperlukan pada pembuatan karya kerajinan ukir kayu. 3. U0vO.